Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Demo Buruh
Tiga Pemimpin Buruh Berorasi Dihadapan Puluhan Ribu Buruh di GBK
2016-05-02 00:07:23
 

Tampak suasana saat puluhan ribu Buruh menggelar acara May Day di GBK, Minggu (1/5).(Foto: BH /mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden KSPSI, Andhie Gani menyampaikan,"Kawan-kawan para buruh dari Karawang mana.., Bekasi...,Subang...Cimahi,Serang, Purwakarta, mana Jakarta...," serunya dengan lantang sembari menyemangati para kaum buruh yang telah kompak berbondong-bondong ribuan massa konvoi arak-arakan memadati wilayah vital objek Ibukota Jakarta dan terakhir berkumpul di podium GBK, Senayan. Jakarta, Minggu (1/5).

"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada seluruh buruh Indonesia. Kita satukan barisan, kita jelaskan lagi, dan terus berjuang. Yang mau berjuang angkat tangan.., Hidup buruh..!!," seru Andi Gani, dihadapan puluhan ribu buruh yang memadati stadion GBK Senayan.

Hari Buruh atau MayDay 2016 kali ini berlangsung sangat ramai, meriah dan sukses, mereka tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia (GBI) untuk wilayah Jabodetabek. Perwakilan buruh dari beberapa wilayah; Karawang, Bekasi, Subang, Cimahi, Serang, Purwakarta, Jakarta, Tangerang, Tambun, mereka sebelumnya berkonvoi 'pawai' arak-arakan sembari menyuarakan tuntutan dengan pernyataan suara kaum buruh ini yang terbagi dua (2) kelompok besar, ada yang ke depan Istana Negara dan ada yang tujuan ke depan gedung DPR RI, lalu mereka berkumpul ke GBK (Gelora Bung Karno) Senayan, Jakarta, Minggu (1/5) siang.

Presiden KSPSI itupun mengutarakan bahwa, akan terus meminta kepada Pemerintah agar kebijakan upah murah dihilangkan. Dan selanjutnya Andi Gani menyampaikan, pada hari ini akan deklarasikan juga ORI (Organisasi Rakyat Indonesia). "Baik teman-teman, mari berjuang. Hidup Buruh Indonesia !!!." ujarnya.

Sementara itu, di podium saat perayaan Hari Buruh (MayDay) di GBK ini juga, Ketua umum Federasi Buruh Transportasi dan Pelabuhan Indonesia (FBTPI), Ilhamsyah yang turut hadir juga berorasi menyampaikan bahwa, baik buruh, pemuda, dan rakyat Indonesia bahasa hari ini adalah sejarah besar kaum buruh Indonesia. "Hari ini tepat 1 Mei 2016, akan dideklarakasi Organisasi Rakyat Indonesia (ORI) yang disatukan oleh kedua organisasi besar di kalangan buruh bersama rakyat Indonesia, baik kaum nelayan, petani, mahasiswa," ujarnya dengan lantang dan penuh semangat. dari amatan pewarta BeritaHUKUM.com di lokasi.

"Kita sudah bosan kawan-kawan terhadap eksploitasi terhadap rakyat dan rakyat miskin, dialami tiap 5 tahun Partai Politik (Parpol) memberi janji dan iming-iming. Tapi lihat, apa yang mereka janjikan tidak pernah diwujudkan setelah mereka berkuasa. Apakah saudara disini masih percaya sama mereka di parlemen?. Masih percayakah pada yang di Istana ?," tegas Ketum FBTPI saat berorasi.

"Hidup Buruh...hidup rakyat Indonesia...!!!, "teriak Ilhamsyah menyemangati, yang disambut riuh gembira para buruh ini.

"Ormas yang dibangun merupakan organisasi buruh, pemuda, mahasiswa, perempuan, bersatu dengan mereka. Hanya dengan cara seperti itu bisa mengubah hukum dan UU. Dan menentukan arah dan tujuan bangsa kedepan," jelasnya lagi.

Lalu kemudian senada dengan kedua pimpinan elemen buruh KSPSI dan FBTPI , Said Iqbal selaku Presiden (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) yang hadir juga memberikan rorasi, mengawalinya dengan mengingatkan rekan-rekan seperjuangannya bahwa, secara sejarahnya May Day (Hari buruh sedunia) bukan sekedar festival, atau berkumpul bersuka ria. "Di Chicago pada 1886 adalah 1 Mei, dimana ratusan buruh di Amerika mereka keluar dari pintu perusahaan, mereka menyampaikan tuntutan yang delapan... delapan.. dan delapan," ungkap Said Iqbal, menjelaskan dan mengingatkan kepada para buruh.

Memang, sejarahnya dimana pada 1886, ribuan pekerja AS melakukan pemogokan nasional, menuntut delapan jam kerja per hari. Dimana, bukan hanya pada1 Mei 1886, aksi mereka itu bukan hanya pemogokan semata, yang menjadi bagian dalam peristiwa Haymarket. Selain di Chicago, kota lain juga jadi tempat unjuk rasa dalam mendukung 8 jam kerja per hari. Puncaknya, tepat pada tanggal 3 Mei, protes di pabrik McCormick Reaper di kota berubah menjadi kekerasan.

"Dimana 12 jam mereka mencari batu bara, mencari emas, dimana mereka mencari tekstil. Para buruh kemudian bergerak, bersatu dan turun ke jalan. Yang dipersonifikasikan oleh para buruh-buruh Chicago, 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam sosialisasi," jelas Said Iqbal.

Presiden (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) KSPI ini juga menyampaikan beberapa pelosok negeri, dimana perusahaan/ pabrik berdiri sedang kaum buruh berlomba-lomba mencari uang lembur. Semisalnya di wilayah Batam, semua buruh bekerja 12 jam, Kendang, Mojokerto, Sidoarjo. "Kenapa para buruh lembur, soalnya kerja 12 jam sehari mereka belum mendapatkan upah yang mencukupi kebutuhan hidupnya," cetus Said Iqbal.

"Apa kawan-kawan jam kerjanya masih murah atau tidak., atau jam kerja ?? Apa bedanya di sini dengan abad 19 itu ?" ujar Said lagi.

May Day sejatinya bukanlah momen bercocok tanam atau pesta pora dan bersuka ria. "Apakah kalian akan diam ketika tidak mempunyai susu? karena tidak mencukupi dalam memperoleh uang ? Apakah kalian akan terdiam ketika pergi ke RS karena kekurangan biaya ?," ucap Said Iqbal.

"Hai kaum buruh, orang miskin, kaum tertindas. Apa kalian akan terdiam ?," teriak Iqbal, yang tampak dengan bergelora.

"Siap Melawan !!! Siap berjuang !!! Yang mau berjuang tepuk tangan.. yang mau berjuang teriak Hidup Buruh !!!," seru Said Iqbal lagi, kemudian para buruh langsung menyambutnya dengan gemuruh para buruh di podium Gelora bung Karno, yang penuh dan benar-benar tersemangati.

Pada intinya, Said Iqbal mengatakan para buruh akan terus berjuang dan menyampaikan beberapa tuntutan, berikut ini beberapa penyataan tuntutan Buruh di Hari May Day atau Hari Buruh Sedunia 2016, yakni, Pertama (1), Cabut PP 78 / 2015. Tolak upah murah, naikan upah RP 650.000, Kedua (2),Stop Kriminalisasi untuk aktivis buruh dan sosial. Terlebih lagi sudah sebanyak 3.680 orang sudah terkena PHK, Ketiga (3),Tolak Reklamasi, Tolak penggusuran, dan Tolak Tax Amnesty (atau 3 Tolak), dan terakhir yang Keempat (4), Deklarasi Ormas Rumah Rakyat Indonesia (RRI), dan Deklarasi ORI (Organisasi Rakyat Indonesia)," tandas Said Iqbal.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait > Demo Buruh
 
  Satuan Pamwal Ditlantas Polda Metro Lakukan Pengamanan Demo Buruh dengan Cara Ini
  Temui Massa Aksi Demo, Sufmi Dasco Janji Perjuangkan Aspirasi Buruh
  Buruh Akan Tetap Demo Besar-besaran 30 April Kepung DPR, Gak Peduli Pandemi Covid-19
  Rizal Ramli: Wasit Tidak Adil, Perlu Audit Forensik Komputerisasi KPU dan Bisa Kena Pidana 4 Tahun
  Peringatan Hari Buruh, Momentum Buruh Tunjukkan Eksistensinya
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2