AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Seorang pria berusia 21 tahun, yang dicurigai membunuh sembilan orang di Gereja Emmanuel di kota Charleston, South Carolina, Amerika Serikat telah ditangkap. Polisi mengatakan Dylann Roof, warga Lexington, South Carolina, ditangkap di sebuah jalan di Shelby, Negara Bagian North Carolina pada Kamis (18/06).
Roof diduga melancarkan aksinya dari dalam gereja ketika mengikuti pelajaran Injil. Ia dilaporkan duduk bersama peserta-peserta lain selama satu jam sebelum mengeluarkan tembakan ke arah peserta.
Enam perempuan dan tiga laki-laki tewas, termasuk pastur di gereja yang dikenal sebagai salah satu gereja Amerika-Afrika tertua di kawasan Amerika Serikat bagian selatan.
Tidak lama setelah penangkapan Dylann Roof, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyerukan agar warga secara bersama-sama mengubah cara pandang kekerasan senjata.
Dikatakannya bahwa "komunitas seperti ini terlalu sering harus mengalami tragedi-tragedi seperti ini."
"Pada suatu ketika, kita sebagai negara harus memperhitungkan kenyataan bahwa kekerasan massal seperti ini tidak terjadi di negara-negara maju lain," tambah Obama.
Polisi menyebut penembakan di Gereja Emmanuel, yang diduga dilakukan oleh Dylann Roof, sebagai kejahatan yang dilandasi kebencian.
Dilaporkan Roof baru-baru ini diberi sebuah pistol oleh ayahnya sebagai hadiah ulang tahun.
Sebanyak sembilan orang tewas ditembak di dalam sebuah gereja di Negara Bagian South Carolina, Amerika Serikat.
Kepolisian Kota Charleston, Gregory Mullen, mengatakan delapan dari sembilan korban tewas seketika saat seseorang melepaskan tembakan di dalam Gereja Emanuel, pada Kamis (18/06) malam waktu setempat.
Adapun seorang korban lainnya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit setelah kejadian.
Di antara kesembilan korban terdapat Pendeta Clementa Pinckney, yang juga menjabat sebagai Senator Negara Bagian South Carolina.
Polisi kini tengah mencari seorang pria kulit putih berusia 20-an tahun yang diduga sebagai pelaku penembakan.
“Saya meyakini ini adalah sebuah kejahatan yang bermotif kebencian,” kata Mullen.
Insiden bemula saat orang-orang di dalam gereja tengah mengadakan pertemuan pada pukul 21.00 waktu setempat. Secara tiba-tiba seseorang masuk dan menembaki mereka.
“Tidak habis pikir bagaimana seseorang masuk ke dalam gereja ketika orang-orang mengadakan pertemuan doa dan mencabut nyawa mereka,” ujar Mullen.
Gereja Emanuel, yang didirikan pada abad ke-19, merupakan salah satu gereja tertua di Amerika Serikat.
Salah seorang pendirinya ialah Denmark Vesey, yang tersohor sebagai pemimpin pemberontakan budak pada 1822.(BBC/bh/sya) |