JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Sejumlah anggota Tim Pengawas (Timwas) Skandal Bank Century DPR mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (12/1). Mereka datang untuk memberikan sejumlah data dan dokumen terkait kasus itu, agar institusi penegak hukum ini segera mengusut dan mengungkap bailout sebesar Rp 6,7 triliun.
Ketiga anggota Timwas DPR tersebut adalah Fahri Hamzah (Fraksi PKS), Syarifudin Suding (Fraksi Partai Hanura) dan Bambang Soesatyo (Fraksi Partai Golkar). Sedangkan Trimedya Pandjaitan (Fraksi PDIP) datang menyusul ketiganya, setengah jam kemudian.
Mereka berharap dugaan penyimpangan bailout Bank Century dapat terungkap oleh KPK. Apalagi data-data yang diberikan sudah lengkap, sehingga bisa langsung ditindaklanjuti KPK. " "Kami ingin mengingatkan kembali yang pernah diserahkan kepada KPK dan penegak hukum akan dokumen yang merupakan kesimpulan paripurna," jelas Fahri Hamzah, politisi PKS yang sangat gigih meminta KPK untuk segera dibubarkan itu.
Sementara itu, Ketua KPK Abraham Samad menyatakan bahwa pihaknya takkan memetieskan kasus Bank Century. Namun, ia meminta Timwas untuk bekerja sama dan bahu-membahu menuntaskan skandal yang disebut-sebut melibatkan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wapres Boediono itu. "Secara resmi, kami tetap kompak dan tidak akan memetieskan kasus ini (Century)," ujar Abraham di hadapan para anggota DPR itu.
Selanjutnya, Abrahan tidak banyak berkata-kata lagi. Begitu pula dengan Wakil Ketua KPK Busyro Muqqodas yang dalam kesempatan itu, juga enggan membahas kasus bailout Bank Century. "Laporan investigasi BPK sudah kami pelajari secara intensif. Kami sedang mempelajarinya," seloroh mantan Ketua KPK ini.(inc/spr)
|