JAKARTA, Berita HUKUM - Ustaz Abdul Somad (UAS) menjadi penceramah di Masjid Raya Al-Muttaqin, Jalan Achmad Adnan Wijaya, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kamis (21/11). Dalam tausiyahnya, UAS sempat menyinggung pemeriksaan yang dilakukan terhadap orang yang mengundangnya berceramah.
Meskipun tak menyebut secara pasti undangan di mana, ia berharap, pihak yang mengundangnya di Masjid Raya Al-Muttaqin tak ikut diperiksa seperti halnya kejadian baru-baru ini. "Ini beberapa hari ini yang ngundang saya diperiksa lho. Mudah-mudahan masjid ini tak kena periksa," kata UAS sambil melempar senyum kepada ribuan jemaah.
Bersama Ustaz Maheer At Thuwailibi, UAS menyampaikan tausiyah bertajuk 'Menyatukan Hati Seindah Sunnah Nabi'. Dalam ceramahnya, UAS menjelaskan keistimewaan dalam kebersamaan, berkasihsayang karena Allah SWT hingga bersedekah dijalan Allah SWT.
Meskipun berbeda rasa, suku, agama dan golongan, UAS menjelaskan, kebersamaan penting untuk dijaga dalam bingkai persatuan. "Kalo masih ada rasa takut kepada manusia, takut kehilangan harta benda sulit kita untuk bersama betul?," tanya UAS kepada ribuan Jemaah yang kompak menjawab "betul".
Diketahui, UAS mengisi kajian bertemakan integritas di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), Jakarta, Selasa (19/11). Namun, kajian itu berbuntut panjang.
Sebab, Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan kedatangan UAS untuk mengisi kajian, bukanlah diundang KPK secara kelembagaan. Agus pun menyatakan akan memeriksa pihak yang menggelar acara Tausiyah UAS .
"Kalau UAS sama sekali bukan lembaga. Jadi, ada beberapa staf yang pada waktu itu kajian Zhuhur mengundang Ustaz Somad," kata Agus di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (20/11).
Ketua komisi pemberantasan korupsi ( kpk ) Agus Rahardjo dikabarkan akan memeriksa Badan Amal Islam KPK (BAIK) yang telah mengundang ustaz abdul somad ( uas ) untuk mengisi kajian keislaman pada Selasa (19/11) lalu.
Saat ditanya, Agus mengatakan, undangan untuk mubaligh tersebut dikirim tanpa restu pimpinan KPK. "Di KPK ada organisasi namanya BAIK. Itu singkatan (Badan Amal Islam KPK)," ujar Agus Rahardjo di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu (20/11).(republika/bh/sya)
|