Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
India
Tangani Demo, Seorang Polisi Meninggal Setelah Diserang Pengunjuk Rasa
Tuesday 25 Dec 2012 17:45:36
 

Polisi dan pengunjuk rasa saat bentrok di dekat Gerbang India.(Foto: Ist)
 
INDIA, Berita HUKUM - Para pejabat India mengatakan seorang Polisi yang diserang dalam unjuk rasa menentang pemerkosaan beramai-ramai meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya.

Subash Tomar (47), meninggal dunia di rumah sakit pada Selasa (25/12) setelah menjalani perawatan selama dua hari terakhir.

"Saudara sepupu saya selalu terjun ke jalan-jalan untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Massa menyerangnya tanpa dasar. Mereka membunuhnya," kata saudara sepupu Subash Tomar, Sanjay Tomar seperti dikutip kantor berita AFP.

Subash Tomar ditugaskan di monumen Gerbang India untuk mengamankan unjuk rasa pada hari Minggu (23/12). Aksi diadakan untuk menentang pemukulan dan pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang mahasiswi di sebuah bus di New Delhi satu pekan sebelumnya.

Tomar dipukuli oleh massa dan dilarikan ke rumah sakit oleh Polisi.

Kondisi korban

Kepolisian India mengecam kekerasan yang terjadi.

"Ini adalah seruan kepada semua pengunjuk rasa agar mereka menjaga keamanan dan mereka mengadakan protes di tempat-tempat yang ditentukan. Mereka mempunyai kewajiban moral untuk mengadakan protes," kata juru bicara kepolisian Rajan Bhagat.

"Namun demikian, bila mereka menuruti kata hati mereka untuk melakukan kekerasan maka insiden seperti itu tidak bisa dihindarkan. Salah satu anggota terbaik kita meninggal dunia dan kita menyampaikan penghormatan kepadanya," tambah Bhagat.

Sementara itu kondisi korban dilaporkan memburuk dan masih dirawat di ruang gawat darurat.

Sebagian besar wilayah Delhi pusat tetap ditutup bagi umum menyusul gelombang demonstrasi menentang pemukulan dan pemerkosaan seorang mahasiswa di bus pada tanggal 16 Desember lalu.

Mereka juga memprotes peningkatan kekerasan terhadap perempuan.

Data resmi menunjukkan terdapat lebih dari 600 kasus pemerkosaan di Delhi tahun ini atau meningkat 17% dibanding kasus tahun sebelumnya.(afp/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > India
 
  Petir Mematikan di India: Lebih 2.500 Orang Meninggal Akibat Tersambar Setiap Tahun, Mengapa Terjadi?
  Kashmir Diisolir, Diblokir: Salat Jumat dan Jelang Idul Adha di Jaga Puluhan Ribu Tentara
  India Luncurkan 20 Satelit dalam Satu Misi
  India dan Iran Teken Kesepakatan Pelabuhan Bersejarah
  India Terbelah Setelah Pemimpin Hindu Mengkritik Bunda Teresa
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2