BANDA ACEH, Berita HUKUM - Meskipun dituduh melanggar Undang-Undang dan dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh anggota DPR Lili Wahid terkait tindakannya mengawal APBN, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam beserta keluarga santai memanfaatkan hari akhir pekannya dengan berkunjung ke Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Sabtu (22/12) lalu.
Dalam kunjungan tersebut, Seskab Dipo Alam selaku pembina Yayasan Dandara Amal Indonesia memberikan beasiswa kepada 127 murid SD, SLTP, SLTA, dan mahasiswa di SMP Al Fatih, yang merupakan sekolah hasil kerjasama Pemerintah RI dengan Pemerintahan Turki.
Hadir dalam kesempatan pemberian beasiswa ini antara lain Sekda Provinsi NAD T. Setia Budi, Deputi Administrasi Setkab Djadmiko, Kepala Dinas Pendidikan NAD Anas M. Adam, para pejabat di Banda Aceh, dan Kepala Sekolah serta para pengajar di SMP al Fatih.
Ketemu Gubernur
Selain menyerahkan beasiswa, dalam kunjungannya itu, Sekab Dipo Alam yang didampingi Ibu Ninik Setyawati juga bertemu dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, guna membahas masalah pembangunan paska satu windu (delapan tahun) terjadinya gempa tsunami yang menerjang provinsi di ujung Barat Indonesia itu.
Sebelumnya Seskab Dipo Alam bersama keluarga juga menyempatkan berkunjung ke Kapal PLTD Apung yang terdampar di perkampungan, Gampong Punge, Blangcut, Banda Aceh, saat terjadi tsunami 8 (delapan) tahun lalu dari tempatnya semula di di Pantai Ulee Lhee , Banda Aceh, atau sekitar 5 (lima) kilometer.
Selain itu, Seskab dan keluarga juga menyempat diri berziarah dan berdoa di pemakaman massal korban tsunami di Ulee Lheu, Banda Aceh, dan mengunjungi Masjid Baiturrahman.
Meski jadwalnya sangat padat, tidak nampak sedikitpun kerisauan di wajah Seskab Dipo Alam terkait dengan diadukannya dirinya oleh anggota DPR, Lily Wahid ke Bareskrim Mabes Polri.
Seskab yang sehari sebelumnya mengikuti perjalanan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Malaysia dan India, nampak bersemangat dan menikmati perjalananya yang dilakukan menjelang sewindu peringatan bencana tsunami di NAD. Namun saat berdialog dengan Gubernur NAD Zaini Abdillah, Seskab Dipo Alam menunjukkan wajah yang serius.
Seskab Dipo Alam dan keluarga meninggalkan Banda Aceh, Sabtu (22/12) sore, dan melajutkan perjalanan ke Denpasar, Bali, dengan terlebih dahulu transit di Bandara Polonia, Medan.(es/skb/bhc/opn) |