Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Reshuffle
Tak Ada yang Luar Biasa dari Reshuffle Kabinet
Wednesday 19 Oct 2011 16:11:06
 

Presiden SBY menyalami menteri baru, setelah pelantikan (Foto: Dok. Rumgapres)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Tidak ada perubahan luar biasa yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam melakukan perombakan kabinetnya. Pasalnya, masih ada menteri yang tidak menunjukkan kinerja bagus dan menjadi sorotan publik atas beberapa kasus, namun tetap dipertahankan dan tidak dicopot.

"Tidak ada yang luar biasa. Sebab, ada beberapa menteri yang pada bidang sebelumnya tidak menunjukkan kinerja yang bagus, tapi tetap dipertahankan. Ada juga beberapa menteri yang mendapat sorotan dari publik atas kasus-kasus yang terjadi saat ini, ternyata juga tetap dipertahankan," kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/10).

Reshuffle kabinet kali ini, jelas dia, Presiden SBY memang terlihat mengutamakan keseimbangan politiknya. Politik akomodasi juga tetap dipertimbangkan SBY. Untuk itu, masyarakat tak perlu kaget ada beberapa menteri yang kinerjanya tidak maksimal atau yang terkena kasus-kasus dugaan korupsi, masih dipertahankan.

"Perombakan ini tidak ada yang istimewa. Publik pun sebagian besar tidak terlalu memberikan apresiasi atas langkah Presiden SBY itu. Perombakan kabinet benar-benar terlihat bahwa SBY lebih mengutamakan politik akomodasi dan menjaga keseimbangan parpol dalam koalisi. Hal ini yang masih jadi prioritas utama dari reshuffle tersebut," jelas politisi PDIP ini.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi berpendapat serupa. Bahkan, ia meyakini bahwa SBY tidak memilih para menteri barunya dengan sungguh-sungguh untuk menopang kinerja pemerintahannya dan mengutamakan kepentingan rakyat. “Reshuffle ini hanya memprioritaskan segala kepentingan Presiden SBY dan partai yang diusungnya menjelang akhir dari masa pemerintahannya itu,” imbuhnya.

Hendardi menambahkan, reshuffle lebih fokus untuk kepentingan Presiden SBY menjelang turun pada 2014 nanti. Kebijakan tersebut juga bagian dari usahanya memantapkan pengaruh pada suksesi mendatang. “Sangat jelas misi Itu menjadi tujuan utama dalam reshuffle tersebut. Kabinet sekarang ini juga tidak memberikan rasa optimisme bagi perubahan dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” jelas dia.(mic/rob/irw)



 
   Berita Terkait > Reshuffle
 
  Presiden Lantik Menteri dan Wamen Kabinet Indonesia Maju
  Jika Reshuffle Acuannya Kontroversi, Tiga Menteri Ini Layak Diganti
  Bongkar Pasang Menteri Kabinet Jangan Sampai Timbulkan Polemik
  Azis Syamsuddin Berharap Sosok Muda yang Matang dalam Kabinet
  Indonesia Butuh Sosok Abdul Mu'ti
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2