JAKARTA, Berita HUKUM - Lembaga superbody Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lumpuh dilanda banjir. Kelumpuhan aktivitas KPK itu diperkirakan hingga Senin (21/1) mendatang. Lalu apa solusi untuk menghindari kejadian serupa agar tidak terulang lagi?. Lembaga pimpinan Abraham Samad ini sudah bersiap-siap menyambut pembangunan gedung baru, gedung yang baru nantinya lebih mengutamakan smart building.
Bambang Widjojanto, Wakil Ketua KPK mengatakan, pada tahun ini pembangunan sudah akan dimulai dengan memasang pondasi. Bahkan pihaknya sudah berkonsultasi dan mempunyai tim konsultan untuk pembangunan gedung superbody baru.
Tim itu sudah mendesain perencanaan gedung, mereka yang akan mendesain dalam tender. Impian gedung yang nanti akan dibangun itu adalah efektif dan efisien dalam penggunaan energi. Sehingga kejadian yang sekarang ini menimpa tidak terulang lagi. "Yang Smart building, listrik mati kalau tidak ada orang. Lalu sistem security, termasuk sistem penyimpanan arsip," ujarnya, Jum'at (18/1).
Dalam pembangunan itu, lembaga pemberantas korupsi ini memastikan tidak akan menggandeng kontraktor-kontraktor bermasalah, seperti PT Adhi Karya maupun PT Wijaya Karya, dll. Gedung baru KPK akan dibangun di atas lahan seluas 8.294 meter persegi di Kelurahan Guntur, Jakarta Selatan. Lahan tersebut milik negara, yang dipinjamkan kepada KPK. Rencananya, gedung baru akan dibangun dengan kapasitas yang mampu menampung minimal 1000 pegawai KPK.
Seperti diketahui, sejak kemarin pemeriksaan terhadap saksi-saksi terpaksa diliburkan. Sebab fasilitas gedung KPK rusak setelah digenangi banjir, Kamis (17/1). Tapi beruntung arsip-arsip dan barang bukti para tindakan korupsi tidak lenyap. Bambang menyebut tidak mengkhawatirkan meski seandainya rusak. Sebab, kata Bambang, arsip-arsip itu sudah di scan. "Tidak ada masalah, yang di bawah (basement) sudah di scanning semua. Barang bukti semua ada di lantai 7 dan 8. Sebagian lagi ada di kontainer, dan kami juga sudah kerjasama dengan badan arsip nasional. Kami akan secepatnya perbaiki, sehingga ativitas segera berjalan, pimpinan sudah mengatakan hal itu," kata Bambang Widjojanto.(bhc/din) |