SEMARANG, Berita HUKUM - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, tidak ada tambahan kuota jemaah calon haji yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi. "Tahun lalu ada penambahan kuota sebesar 10 ribu orang, namun tahun ini tidak ada tambahan kuota", katanya, usai memberikan kuliah umum di Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.(8/9).
Menurut dia, penambahan kuota jema'ah calon haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci sangat bergantung Pemerintah Arab Saudi. Apalagi, jumlah jema'ah haji dari mancanegara juga terus bertambah. "Jema'ah haji dari mancanegara terus bertambah, sementara daya tampung Padang Arafah masih segitu - gitu saja. Tempat di Mina juga masih segitu saja, sehingga sulit untuk menambah kuota haji", katanya.
Keterbatasan kuota jema'ah calon haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi itu membuat masa antrean jema'ah calon haji dari Indonesia yang menunggu saat ini mencapai 15 tahun. "Upaya mempercepat masa antrean jemaah calon haji coba kami lakukan. Namun, semua bergantung Pemerintah Arab Saudi, bergantung kuota", kata Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji, ia mengungkapkan pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada jemaah calon haji dari tahun ke tahun, termasuk pelayanan haji pada tahun ini. "Alhamdulillah setiap tahun ada peningkatan pelayanan, salah satunya yang paling mencolok adalah dibebaskannya biaya general service free sebesar 277 dolar AS pada haji tahun ini", ungkapnya.
Peningkatan pelayanan lain, lanjutnya, adalah pelaksanaan manasik haji yang sebelumnya hanya melalui tatap muka, mulai sekarang ini dilakukan pula melalui siaran televisi sebanyak dua kali dalam sepekan. "Manasik haji ini disiarkan melalui TVRI pada pagi hari dua kali dalam seminggu. Kami berharap bisa semakin memberikan pemahaman bagi jema'ah calon haji saat menunaikan ibadah haji", ujar Menag, Demikian seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, pada Sabtu (8/9).(mtn/bhc/opn) |