SURIAH, Berita HUKUM - Militer Suriah mengaku telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak atau drone militer Amerika Serikat dekat kota Latakia, di barat daya, yang merupakan salah satu kubu Presiden Bashar al-Assad. Pihak berwenang AS mengatakan telah kehilangan kontak dengan pesawat itu, namun masih belum jelas apakah karena ditembak jatuh.
Jika mendapat pengukuhan, ini merupakan pertama kalinya militer Suriah menyerang pesawat AS sejak dimulainya serangan koalisi terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam di Suriah dan Irak atau ISIS.
Suriah sendiri tidak terlibat dalam koalisi melawan ISIS.
Kantor berita Suriah Sana menyebutkan, pesawat tak berawak itu menunjukkan sikap "bermusuhan," tanpa memapar rincian lebih jauh. Pentagon menyebut sedang menyelidiki peristiwa itu.
Dalam wawancara BBC bulan lalu, Presiden Assad mengatakan bahwa pemerintahnya mendapatkan "pesan umum" dari pihak ketiga tentang serangan-serangan koalisi terhadap ISIS.
Sebuah jet Yordania yang terlibat dalam koalisi jatuh di Suriah Utara tahun lalu. ISIS menangkap pilotnya dan kemudian membakarnya hidup-hidup dalam peristiwa yang direkam video dan diedarkan.
Serangan kimia
Di sisi lain, para aktivis Suriah menuding pemerintah menggunakan g as klorin dalam serangan di provinsi Idlib, Senin (16/3) larut malam.
Dua kelompok HAM melaporkan, bahwa enam orang terbunuh, tiga di antaranya bocah, ketika pesawat Suriah menjatuhkan bom gas Sarmin yang beacun.#
Militer Suriah membantah laporan itu dan menudingnya sebagai propaganda.(BBC/bh/sya) |