Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Air
Sungai Tercemar, Jakarta Krisis Air Baku
Saturday 23 Mar 2013 14:07:45
 

Ilustrasi.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kondisi sungai di Jakarta yang sangat kotor membuatnya sulit dijadikan sebagai sumber air baku. Untuk mengatasi krisis air baku tersebut, warga Jakarta diminta ikut berpartisipasi aktif menjaga sungai baik dari sampah rumah tangga, maupun dari limbah industri.

Ketua Dewan Pembina Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), Erna Witoelar mengatakan, Jakarta saat ini krisis air baku. Sehingga air yang mengalir di Jakarta harus diberdayakan dengan baik. Terlebih saat ini, untuk ketersediaan air baku Jakarta masih tergantung dari Waduk Jatiluhur. "Air sudah sangat krisis. Sungai besar sudah tercemar berat," kata Erna, dalam acara peringatan Hari Air Sedunia, di Penjernihan, Jakarta Pusat, Jumat (22/3).

Ia menegaskan, dalam memperbaiki kondisi sungai tidak bisa hanya dilakukan oleh satu instansi saja, tetapi harus saling koordinasi antar instansi baik pemerintah, swasta, serta masyarakat. "Tidak bisa hanya satu instansi, tidak cukup hanya PU saja yang bekerja. Karena masyarakat ikut andil mengotori," ucapnya.

Seperti dikutip dari beritajakarta.com, untuk memulihkan kondisi sungai, katanya, bisa dilakukan dengan memperbanyak resapan air, tidak membuang limbah di kali, menanam pohon, serta mendaur ulang barang bekas. "Jika masyarakat ikut berpartisipasi, kemungkinan akan lebih cepat. Karena selama ini yang masih belum dirasakan adalah solusi yang dilakukan masyarakat," tukasnya.

Erna menambahkan, di Hari Air Sedunia ini merupakan momentum yang tepat bagi semua pihak untuk memperbaiki lingkungan dan sungai. Terutama bagi warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung, harus lebih menumbuhkan kesadaran terhadap kondisi sungai. Salah satu komitmen yang diserukan adalah membuat sebanyak mungkin lubang biopori selama satu tahun ke depan. "Untuk tahun ini ditargetkan bisa membuat 10 ribu lubang biopori," tandasnya.(brj/bhc/mdb)



 
   Berita Terkait > Air
 
  Baharudin Demmu: Beberapa Daerah di Kukar Masih Mengalami Kesulitan Air Bersih
  Wahh, Air di dalam Botol Aqua dan Nestle Mengandung 'Partikel Plastik'
  Negara Mutlak Berkuasa Atas Air
  KAT Sosialisasi Air Ajaib 'Kangen Water' pada Ibu PKK Sukapura
  Peringatan Hari Air Sedunia: Semua Elemen Bangsa Harus Kritis Sikapi Masalah Air
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2