JAKARTA, Berita HUKUM - Pendapatan industri musik dunia akhirnya tumbuh setelah satu dekade lebih stagnan. Aktivitas unduh musik dan online streaming dianggap memicu pertumbuhan tersebut.
Menurut laporan Bloomberg, tahun lalu pertumbuhan industri musik dunia tercatat sebesar 0,3% menjadi US$ 16,5 miliar. Album “21” Adele menjadi album terlaris sementara “Call Me Maybe” yang dinyanyikan oleh Carly Rae Jepsen menjadi single terlaris.
International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) menyebutkan penjualan musik digital tumbuh 9% menjadi US$5,6 miliar, porsinya ke total pendapatan mencapai 34%. Data itu menjadi angin segar bagi industri musik yang selama ini dihantui pembajakan, penutupan studio rekaman dan penurunan penjualan CD.
"Ini adalah sukses yang dicapai dengan upaya keras. Industri ini telah bertransformasi sepanjang satu dekade terakhir. Kondisi itu menunjukkan kemampuan industri musik beradaptasi dengan dunia Internet,” ujar Chief Executive Officer IFPI Frances Moore.
Subscriber streaming musik juga meningkat 44% dan diperkirakan sudah mencapai 20 juta subscriber pada 2012. Layanan unduh dan streaming itu sudah tersebar ke 100 pasar di dunia. Adapun pasar musik digital di Eropa tumbuh paling pesat mencapai 20% pada 2012.
Meski begitu, industri musik dianggap masih menghadapi tantangan berat yakni pembajakan. Menurut data NPD Group, jumlah pengguna musik ilegal tahun lalu turun 17% lantaran banyaknya perusahaan yang kini menggratiskan layanannya.
“Untuk sebuah industri yang tengah bekerja keras melawan pembajakan, tahun lalu adalah pencapaian besar. Live streaming legal dan berlisensi adalah alternatif bagus untuk penikmat musik,” kata Russ Crupnick, Senior Vice President of Industry Analysis NPD.
IFPI juga melansir album “21” milik Adele menjadi best seller di dunia selama dua tahun berturut-turut. Adapun “Red” milik Taylor Swift di posisi kedua diikuti “Up All Night” dari One Direction. Maroon 5 dan Flo Rida masing-masing memiliki dua lagu yang nangkring di top 10 single.(grd/bhc/rby) |