INDIA, Berita HUKUM - Lima orang terdakwa dengan tuduhan penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita berusia 23 tahun akan hadir kembali dalam persidangan hari ke dua di Delhi, Kamis (10/1).
Majelis Hakim diperkirakan akan mengalihkan kasus ini ke Pengadilan cepat khusus.
Manohar Lal Sharma mengatakan dia akan mewakili tiga tersangka Mukesh Singh, Akshay Thakur dan Ram Singh.
Manohar mengatakan ketiga kliennya mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan.
Tidak jelas siapa yang menjadi pengacara dua tersangka lainnya Pawan Gupta dan Vinay Sharma.
Sementara tersangka ke enam, yang diyakini berusia 17 tahun, akan disidang secara terpisah dalam pengadilan anak-anak.
Jika terbukti bersalah, para tersangka akan menghadapi ancaman hukuman mati. Jaksa mengatakan mereka memiliki bukti forensik yang banyak untuk menjerat mereka.
Polisi dikritik
Majelis Hakim sebelumnya menggelar persidangan pendahuluan secara tertutup dan membatasi peliputan media.
Sempat timbul kekacauan saat para terdakwa ini dihadirkan di persidangan Senin lalu.
Saat itu timbul perdebatan diantara para pengacara, dan majelis kemudian menunda persidangan dan melanjutkannya secara tertutup.
Wartawan BBC melaporkan situasi saat itu bukan permulaan yang baik sebagaimana yang dijanjikan pemerintah untuk menggelar proses persidangan cepat dalam kasus ini dan kasus pemerkosaan lainnya.
Secara terpisah, Pengadilan Tinggi Delhi mengkritik kepolisian kita terkait insiden pemerkosaan yang berlangsung 16 Desember.
Pengadilan mengatakan bahwa hanya satu Polisi yang dihukum terkait insiden tersebut, dan mempertanyakan kepolisian: ''Kenapa anda mencoba menyelamatkan polisi nakal?''.
Dalam insiden pemerkosaan korban dan teman lelakinya diserang di dalam sebuah bus di selatan Delhi.
Perempuan itu kemudian meninggal dua pekan kemudian setelah sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura.
Kasus yang menggemparkan India ini telah memicu perdebatan tentang perlakuan terhadap wanita di negara itu.
Para pendemo mendesak undang-undang pemerkosaan yang lebih keras dan mereformasi Polisi yang disebut sering gagal dalam menangani kasus serupa.(bbc/bhc/rby) |