SURIAH, Berita HUKUM - Para pegiat Suriah mengatakan setidaknya 82 orang tewas dalam serangan udara oleh tentara pemerintah, hari Minggu (16/8), yang menjadikan pasar di Douma, di dekat ibu kota Damaskus, sebagai sasaran dan salah satu serangan tersebut yang mematikan dari empat tahun perang sipil.
Serangan udara menghantam pasar utama di Douma pada jam sibuk, ketika ratusan orang keluar berbelanja pada hari kerja pertama minggu di Suriah, kata para aktivis. Serangan tampaknya telah diluncurkan sebagai pembalasan atas penangkapan sebuah pangkalan militer di pinggiran kota terdekat sehari sebelumnya oleh kelompok pemberontak Tentara Islam, yang menikmati dukungan kuat di Douma.
"Ini adalah pembantaian resmi yang dilakukan dengan sengaja," kata Rami Abdurrahman, yang memimpin Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia. Dia mengatakan pesawat tempur menembakkan rudal di pasar dan kemudian meluncurkan lain setelah orang bergegas untuk mengambil yang terluka.
Abdurrahman, yang kelompoknya bergantung pada jaringan aktivis di seluruh negeri, katanya total ada empat rudal ditembakkan di pasar, menewaskan 82 orang dan melukai lebih dari 200. Dia mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena banyak dari mereka yang terluka adalah dalam kondisi kritis.
Sekitar 200 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dalam serangan terhadap kawasan yang dikuasai pemberontak tersebut.
Douma dan kawasan-kawasan di sekitarnya telah menjadi sasaran serangan udara pemerintah sejak beberapa bulan ini.
Ratusan warga sipil tewas bersama dengan para pejuang kelompok-kelompok perlawanan.
Foto-foto yang diambil setelah serangan memperlihatkan sejumlah jenazah tergeletak di lantai, beberapa di antaranya anak-anak.
Pasar yang menjadi sasaran serangan udara tampak hancur, demikian juga beberapa bangunan lain di sekitarnya yang rusak berat, sementara beberapa kendaraan terbakar.
Seorang pegiat di Douma kepada kantor berita Associated Press mengatakan situasinya sangat memprihatinkan dan banyak klinik yang kewalahan merawat para korban.
PBB memperkirakan konflik bersenjata di Suriah sudah menewaskan lebih dari 220.000 orang selama empat tahun ini.
Konflik bermula dari aksi unjuk rasa menentang Presiden Bashar al-Assad pada Maret 2011, yang kemudian membesar dan menjadi konflik bersenjata secara terbuka antara pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok perlawanan.(BBC/mashable/bh/sya) |