BORNO, Berita HUKUM - Kekerasan baru di Nigeria, yang dilakukan kelompok militan Islam, menewaskan sedikitnya 40 orang di Jakana, di dekat Maiduguri, negara bagian Borno. Serangan ini terjadi hanya dua hari setelah dua ledakan besar di kota Maiduguri -juga diduga dilakukan militan Islam- yang menewaskan sedikitnya 50 korban jiwa.
Maiduguri nerupakan pangkalan pusat militer Nigeria untuk melawan kelompok militan Islam, Boko Haram, yang belakangan meningkatkan serangannya.
Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, sudah menyatakan keadaan darurat di tiga negara bagian -Adamawa, Yobe, dan Borno- sebagai upaya melawan perlawanan kelompok militan, namun dianggap tidak berhasil oleh para pengkritik.
Kenyataannya kekerasan yang menelan korban jiwa terus saja berlangsung walau keadaan darurat sudah diberlakukan.
Hari Minggu (2/3), kelompok militan menyerang kota Mafa di negara bagian Borno dan menewaskan 29 orang.
Dengan serangan terbaru Senin (3/3) malam, jumlah korban yang jatuh akibat serangan kelompok militan di Nigeria mencapai 150 jiwa sejak Jumat.
Seorang pengamat militer mengatakan kepada BBC bahwa rangkaian serangan yang bertubi-tubi Boko Haram dalam beberapa hari belakangan antara lain menunjukkan keputusasaan kelompok militan itu karena pangkalan mereka dihancurkan oleh tentara Nigeria.
Pekan lalu, pihak berwenang mengatakan Klik serangan militan IslamKlik atas sebuah sekolah menengah di negara bagian Yobe menewaskan 29 siswa.(BBC/bhc/sya) |