YAMAN, Berita HUKUM - Dua serangan bom mobil yang berbarengan di Provinsi Bayda, Yaman menewaskan sedikitnya 25 orang, dan 15 di antaranya adalah anak-anak. Anak-anak itu sedang berada di dalam sebuah bus sekolah yang sedang melewati pos pemeriksaan yang dijaga kaum pemberontak Houthi Syiah, tatkala bom pertama meledak.
Bom kedua meledak tak lama sesudahnya dekat rumah seorang pemimpin Houthi.
Para pemberontak menuding, pelakunya adalah kaum militan Sunni dari al-Qaida Semenanjung Arab (AQAP).
Mereka sudah bertempur di Radaa sejak kaum Houthi mengambil alih kubu AQAP Oktober lalu, sebulan setelah mengambil alih ibu kota Sanaa.
Kejahatan keji
Tak jelas apakah bis sekolah di pos pemeriksaan itu merupakan sasaran serangan bom pertama.
Kantor berita AP mengutip kalangan Houthi menyebutkan, para korban semuanya adalah bocah perempuan yang baru pulang belajar di sekolah dasar setempat.
Mereka mengecam serangan itu sebagai "kejahatan terkeji terhadap masa kanak-kanak manusia."
Kalangan Houthi tidak mengungkapkan apakah 10 orang yang tewas dalam serangan bom kedua adalah anggota kelompok mereka atau para pejalan kaki saja. Tidak jelas juga apakah orang yang rumahnya dibom, Abdullah Idris, termasuk salah satu korban.
Ini kedua kalinya sejak Oktober, rumah Abdullah Idris jadi sasaran serangan, sebut kantor berita Reuters.
Pemimpin pemberontak adalah juga anggota partai pimpinan bekas Presiden Ali Abdullah Saleh, yang dipaksa turun tahun 2011 oleh sebuah gerakan rakyat.
Bulan lalu, serangan bom bunuh diri menewaskan puluhan orang yang sedang berkumpul di rumah seorang pemimpin adat di Radaa.
Anak-anak tewas ketika bus sekolah mereka terjebak dalam serangan yang menargetkan rumah seorang pemimpin milisi Syiah, yang dikenal sebagai Huthi, di kota Rada, seorang sumber keamanan kepada AFP, menyalahkan serangan terhadap militan Al-Qaeda.
Sebuah sumber medis menegaskan bahwa setidaknya 25 orang tewas dalam serangan itu.
Kementerian pertahanan, pada 26sep.net situsnya, mengutuk "serangan teroris pengecut ini di rumah warga dan sebuah bus sekolah", dan juga mengadakan al-Qaeda yang bertanggung jawab.
Yaman telah diguncang oleh ketidakstabilan sejak pejuang Syiah menguasai ibu kota Sanaa pada bulan September.
The Huthi telah sejak memperluas kehadiran mereka di seluruh negeri, tetapi menghadapi perlawanan sengit dari suku Sunni dan cabang kuat Al-Qaeda di Yaman.
Serangan bom hari Selasa adalah yang kedua untuk menargetkan Huthi di Rada dalam sedikit lebih dari sebulan lalu.
Pada tanggal 12 November, seorang pembom bunuh diri menewaskan puluhan orang berkumpul di kediaman seorang kepala suku di Rada.
Kota Sunni-Syiah campuran telah melihat pertempuran sengit sejak Huthi mengambil alih bagian-bagian itu pada bulan Oktober, sedangkan Al-Qaeda telah menetapkan pandangan pada mengambil alih Rada.
Otoritas negara telah melemah dalam menghadapi persaingan di lapangan.
Bersenjata Huthi pada hari Selasa mengepung kementerian pertahanan di Sanaa setelah terjadi akses ditolak, kata sumber militer.
Kelompok lain dari milisi Syiah masuk ke kantor surat kabar Ath-Thawra menuntut pemberhentian ketua dewan, Faisal Makram, sumber di harian resmi kepada AFP.(BBC/AFP/thenewage/bhc/sya) |