Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Cina
Seorang Terkaya Cina Ditangkap di AS terkait Pidana Seks
2018-09-05 21:27:49
 

Liu Qiangdong.(Foto: twitter)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Salah satu orang terkaya Cina, Liu Qiangdong sempat ditangkap di Minneapolis, untuk dugaan pidana seksual, yang menurut jurubicaranya merupakan tuduhan keliru.

Liu Qiangdong, pendiri dan pemilik situs e-commerce JD.com, ditangkap sesaat sebelum tengah malam pada Jumat (31/8) lalu, namun dilepaskan pada Sabtu sore.

JD.com mengatakan Liu, yang juga dikenal sebagai Richard Liu, dituduh secara keliru. Polisi mengatakan, kendati Liu sudah dilepaskan, penyelidikan kasus ini masih terbuka.

Di Amerika, perusahaan e-commerce Cina JD.com bermitra dengan Tencent dan Walmart. Di Indonesia, perusahaan ini dikenal sebagai Jd.id.

Dalam sebuah pernyataan di media sosial Cina, Weibo, JD.com mengatakan bahwa penangkapan Liu di Minnesota itu didasarkan pada "tuduhan yang tidak berdasar".

"Polisi setempat dengan cepat menetapkan bahwa tak ada dasar bagi tuduhan terhadap Bapak Liu dan dia kemudian dapat melanjutkan kegiatan bisnisnya sebagaimana yang direncanakan semula," katanya.

Masih belum jelas, rincian pidana seksual yang dituduhkan. Polisi Minneapolis mengatakan mereka tidak mengeluarkan informasi lebih lanjut mengenai kasus ini, karena kasusnya masih tetap dalam status aktif.

"Kami mengambil keputusan untuk membebaskannya, namun itu tidak menunjukkan kuat atau tidaknya bukti," kata John Elder, dari dinas informasi publik kepolisian, kepada BBC.

"Tidak ada larangan atau pembatasn perjalanan terhadapnya sama sekali. Kesepakatannya adalah, jika kami perlu berhubungan dengannya, kami akan bisa melakukannya."

Liu Qiangdong menempati posisi 140 bersama dua orang lain di daftar orang terkaya dunia Forbes tahun 2018, yang menyebut kekayaan bersihnya mencapai $10,8 miliar (Rp155 triliun).(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Cina
 
  Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Perlu Antisipasi dan Mitigasi Lonjakan Wisatawan Cina
  Ketika Negara-negara Eropa Menghadapi Jebakan Utang' China
  Pertumbuhan Ekonomi Cina Melambat Akibat Pandemi Corona Hingga Utang
  Topan In-fa Melintasi Cina Puluhan Orang Tewas, Shanghai Dilanda Banjir Besar
  Tren 'Kaum Rebahan' Melanda Anak-anak Muda China yang Merasa Lelah Budaya Kerja Keras Tapi Gaji Pas-pasan
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2