LOS ANGELES, Berita HUKUM - Di beberapa negara barat memang sering menunjukkan sikap-sikap kurang tolerir terhadap wujud keberagamaan. Salah satunya, seringkali perempuan berjilbab tidak mendapatkan tempat nyaman.
Hal ini kembali terjadi di negara AS, tepatnya di Los Angeles. Dikabarkan bahwa seorang pekerja perempuan dilarang bekerja bila dirinya tetap menggunakan penutup aurat bagi seorang perempuan itu. Bahkan perempuan pekerja itu diancam akan kehilangan pekerjaannya bila tetap menggunakan jilbab. Tempat bekerja perempuan yang bernama Imane Boudlal itu, cafe di Disneyland, didakwa oleh Imane.
Sejak tahun 2010 Imane Boudlal bekerja sebagai pendongeng di sebuah cafe di Disneyland. Pada saat Boudlal mendapat kewarganegaraan Amerika Serikat (AS), Boudlal diperbolehkan untuk mengenakan penutup kepala yang menutupi bagian yang dapat menimbulkan hasrat bagi laki-laki itu ketika bekerja.
Pada Senin kemarin, Boudlal mendakwa restoran tempat dirinya bekerja karena dirinya dipaksa melepaskan jilbab yang dipakainya. Dan manajer restoran itu memerintah Boudlal menggunakan topi khusus dengan ornamen berbentuk dasi kupu-kupu di atasnya yang menutupi kepala, namun Boudlal menolak untuk mengenakannya. Menurut Boudlal, topi itu membuatnya terlihat konyol dan sama dengan merendahkan agamanya. Setelah menolak mengenakan topi itu, Boudlal diskors. Demikian, seperti diberitakan OC Weekly, Selasa (14/8).
"Saya bingung mengapa saya dilarang menggunakan jilbab putih yang cocok dengan seragam restoran ini, dan saya diminta meninggalkan pekerjaan saya. Padahal jilbab ini tidak akan merugikan Disney dari sisi pengunjung," papar Boudlal.(bhc/frd)
|