Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Migas
Sektor Migas di Aceh Tidak Dapat Diandalkan Lagi
Thursday 23 May 2013 21:14:02
 

Ilustrasi, sektor migas.(Foto: Ist)
 
ACEH, Berita HUKUM - Dosen Ekonomi Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, DR Ichsan M. Ali Basyah Amin mengatakan, bahwa sektor Migas di Aceh Utara ataupun di Kota Lhokseumawe tidak dapat lagi diandalkan oleh masyarakat yang potensial untuk sumber pendapatan daerah.

Menurut dia, seharusnya dalam hal ini pemerintah setempat untuk lebih memprioritaskan pengembangan potensial lainnya secara intensif untuk membangkitkan perbaikan ekonomi kerakyatan. Misalnya, di sektor pertanian itu yang lebih menjanjikan saat ini.

"Saya lebih tertarik di pertanian. Sebab, di leading sektor itu sangat besar kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)," ujarnya, Kamis (23/5).

"Saat ini Migas tidak dapat diandalkan lagi,” katanya lagi, yang paling dapat diandalkan oleh pemerintah tidak ada lagi selain sektor pertanian dan itu cukup optimal. Apalagi saat ini penghasilan Migas kian tahun kian melemah, dan jika Migas itu terus dipaksakan oleh pemerintah dalam PDRB, maka kontribusi sektor pertanian hanya akan berkembang melambat sekitar 20 persen.

"Lihat saja jika sektor pertanian dimasukkan dalam PDRB, maka kontribusinya akan mencapai 40 persen," jelasnya

Komoditas unggulan yang bisa diandalkan dari sektor pertanian itu dengan subsektor di bawahnya yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, serta peternakan itu kedepan akan membawa pengaruh yang besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih cepat sekaligus menambah PAD Aceh Utara maupun Kota Lhokseumawe.

Antara lain yang dapat diandalkan saat ini, tambah Dosen Ekonomi ini, subsektor tanaman pangan di Aceh Utara seperti padi yang sedang unggul saat ini. Selanjutnya subsektor perkebunan juga prospektif antaranya perkebunan sawit, kakao dan karet. Sementara Kemudian untuk peternakan seperti pembudidayaan ayam ras.

Nah, dalam hal itu perlunya peranan penting dari pemerintah untuk menyediakan pembibitan, pemupukan, peralatan pertanian, pakan ternak, bahkan sampai pada pengolahan hasil. Baik itu barang setengah jadi ataupun barang jadi. Hingga memikirkan sampai ke pemasaranya baik di dalam maupun luar daerah.(bhc/sul)



 
   Berita Terkait > Migas
 
  Komisi VII Dorong Pemerintah Transparan dan Adil dalam Kelola Migas
  Pemerintah Jangan Anggap Enteng Hengkangnya Investor Migas
  Tata Kelola Migas Harus Ditata Ulang
  Pemerintah Umumkan Hasil Lelang Wilayah Kerja Migas 2013
  Erie Soedarmo: Soal Migas Perlu Dibentuk BUMN Khusus
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2