Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Irak
Sedikitnya 51 Orang Tewas, dalam Rangkaian Bom di Irak
Tuesday 30 Jul 2013 12:34:23
 

Bom Mobil yang meledak di Ibukota Irak, Baghdad.(Foto: reuters)
 
IRAK, Berita HUKUM - Serangkaian bom mobil di ibukota Irak, Baghdad, dan kota-kota sekitarnya menewaskan sedikitnya 51 orang dengan 200 lainnya cedera.

Di Baghdad, serangan bom yang ditaruh di mobil yang diparkir menghantam pasar dan tempat parkir mobil di beberapa kawasan umat Syiah.

Serangan yang paling mematikan terjadi di Sadr City, yang mayoritas penduduknya memeluk Syiah.

Sementara di Habibiya, di selatan Baghdad, seorang saksi mata mengatakan dia melihat sebuah mobil parkir sebelum terjadi ledakan.

"Kami berdiri di sini ketika sebuah mobil barang masuk dan parkir di sana. Ada dua mobil lain yang parkir di sana. Beberapa menit kemudian mobil tadi meledak," tuturnya kepada kantor berita AP.

Sebuah bom juga meledak di kawasan Mahmudiya dengan dua korban jiwa sedangkan di Kut, sedikitnya tujuh orang tewas akibat ledakan dua bom mobil.

Peningkatan kekerasan

Wartawan BBC di Baghdad, Haddad Salih, mengatakan rangkaian serangan ini merupakan yang terburuk di Klik Irak selama beberapa tahun belakangan, dengan peningkatan kekerasan sejak awal Ramadan.

PBB memperkirakan sejak April tahun ini saja, sekitar 2.500 warga Irak tewas akibat aksi kekerasan, yang mencapai puncaknya sejak tahun 2008. Sekitar 700 jiwa di antaranya tewas sejak bulan Juni.

Kekerasan yang terjadi belakangan memang masih belum separah pada masa puncak perlawanan tahun 2006 dan 2007, namun menunjukkan eskalasi serangan dalam beberapa waktu belakangan.

Serangan terbaru ini terjadi di tengah ketegangan antara Syiah dan Sunni, yang merasa disingkirkan oleh pemerintahan pimpinan Perdana Menteri Nouri al-Maliki yang berasal dari kelompok Syiah.

Kementerian Dalam Negeri Irak mengeluarkan pernyataan bahwa skala rangkaian terbaru memperlihatkan kelompok militan tampaknya sudah memasuki lapisan sosial Irak.

Ditambahkan bahwa tidak mungkin bagi aparat keamanan untuk menghentikan kekerasan tanpa bantuan dari warga.

Para wartawan melaporkan ada kekhawatiran Irak semakin terjerumus dalam konflik sektarian, antara kelompok Syiah dan Sunni.(bbc/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Irak
 
  PBB Menyerukan Diakhirinya Kekerasan di Irak yang Menewaskan Hampir 100 Orang
  Bom Tewaskan 165 Orang Lebih, Irak Umumkan Hari Berkabung Nasional
  Pengungsi di Irak Mencapai 3 Juta Orang
  Seribu Rudal Antitank AS Dikirim ke Irak
  AS Kirim 1.500 Tentara Tambahan ke Irak
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2