JAKARTA, Berita HUKUM – Dada Rosada, Walikota Bandung batal menjalani pemeriksaan lanjutan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemeriksaanya ini masih sebagai saksi perkara suap Hakim Setyabudi Tedjocahyono terkait Bansos di Pemkot Bandung tahun 2010.
Saat ditanyai oleh para wartawan tentang mengapa batalnya dirinya diperiksa, ia mengungkapkan karena kondisi kesehatannya sedang terganggu (sakit). "Ini kan pemeriksaan lanjutan, jadi diundur karena kurang sehat," ungkap Dada, saat keluar Gedung KPK, Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selatan, Jumat (7/6).
Seperti diberitakan sebelumnya, Dada datang ke KPK sekitar pukul 10:00 WIB. Ia hanya 1 jam berada di markas Abraham Samad dan langsung keluar dari Lobby KPK dengan digandeng sejumlah stafnya.
"Saya kurang sehat tak jadi diperiksa sekarang," katanya.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan empat tersangka, yakni hakim Setyabudi, Plt Kadis Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemkot Bandung Herry Nurhayat, Ketua Ormas Gasibu Pajajaran Toto Hutagalung, dan anak buahnya, Asep Triana.
Diduga, Toto bersama Herry dan Asep memberikan uang kepada Setyabudi yang menjadi majelis hakim perkara bansos Pemkot Bandung. Uang yang digunakan untuk menyuap hakim itu diduga berasal dari tiga sumber.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto beberapa waktu lalu mengungkapkan, sumber pertama merupakan patungan kepala-kepala daerah, kedua melalui pinjaman pihak ketiga, sementara sumber ketiga belum dia ungkap.(bhc/opn) |