JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut capres Prabowo Subianto akan hadir saat peringatan Hari Buruh alias May Day 1 May di Istora Senayan. Prabowo direncanakan berpidato di hadapan para buruh anggota KSPI.
"Kami akan May Day di Istora Senayan dan kami sudah terkonfirmasi akan mengundang Pak Prabowo untuk pidato May Day. Wajar karena KSPI adalah pendukung 02. Pak Prabowo, 1 Mei insyaallah sekitar pukul 12.15 WIB-lah akan pidato di hadapan buruh-buruh KSPI kurang-lebih hampir 75.000 orang," kata Said Iqbal di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (27/4) malam.
Said Iqbal, yang sebelumnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, menyatakan rencana KSPI menggelar peringatan Hari Buruh. Dia menyebut Jokowi berpesan agar peringatan dilakukan secara tertib dan damai.
"Kita sampaikan juga, kami, saya, KSPI menyampaikan kami akan May day. Pak Jokowi iya boleh silakan, itu konstitusional cuma jaga ketertiban dan damai. Inti pesannya damai," katanya.
Dia mengatakan tak ada diskusi terkait pilpres saat bertemu dengan Jokowi. Menurutnya, pembahasan yang dilakukan hanya terkait janji Jokowi merevisi PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
"Tidak ada bicara pilpres, maka itu tolong diluruskan, tidak ada isu apa pun kecuali isu buruh terkait May Day, khususnya memenuhi janji Pak Jokowi terhadap PP Nomor 78 akan direvisi," jelasnya.
Selain soal May Day dan pertemuannya dengan Jokowi, Said Iqbal juga menyatakan mendapat pesan dari Prabowo pasca-pelaksanaan Pilpres. Dia menyebut Prabowo meminta KSPI dan para pendukungnya tidak bertindak melanggar hukum.
"Pak Prabowo pesannya jelas non-violence, antikekerasan, karena kami pendukung Pak Prabowo tentu kami juga pada posisi antikekerasan. Kawal form C1 karena itu konstitusional, kemudian juga memastikan tidak terjadi hal hal yang tidak dinginkan. Jelas kita ikut kan apa yang disampaikan harapan-harapan, pidato-pidato Pak Prabowo gitu kira-kira," ujarnya.
Said Iqbal menyerukan agar aksi May Day dilakukan dengan tertib,damai,dan anti kekerasan. "Setiap tahun kaum buruh di seluruh dunia memperingati May Day dengan melakukan aksi. Saya meminta aksi buruh dilakukan dengan tertib,damai, tidak ada kekerasan, dan jangan melanggar hukum," tegasnya.
Sementara itu, tema utama peringatan May Day tahun ini adalah kesejahteraan buruh dan demokrasi jujur damai . Tema ini diambil, karena pada dasarnya perjuangan serikat buruh adalah untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sementara itu, isu demokrasi menjadi penting, karena pada tahun ini di Indonesia bertepatan penyelenggaraan pesta demokrasi.
"Selain pemilihan presiden, KSPI juga memberikan rekomendasi dan dukungan terhadap lebih dari 80 kader terbaik buruh dalam pemilihan legislatif dari berbagai partai politik. Oleh karena itu, kaum buruh sangat berkepentingan dengan demokrasi yang jujur dan damai " kata Iqbal.
Adapun isu yang akan disuarakan dalam aksi May Day 2019 adalah sebagai berikut:
1. Tolak Upah Murah - Cabut PP 78/2015 - Naikkan Komponen KHL Menjadi 84 Item.
2. Hapus Outsourcing dan Pemagangan yang Berkedok Outsourcing.
3. Tingkatkan Manfaat Jaminan Kesehatan dan Jaminan Pensiun.
4. Turunkan Tarif Dasar Listrik dan harga Sembako.
5. Tingkatkan Kesejahteraan dan Pendapatan Guru dan Tenaga Honorer serta Pengemudi Ojek Online (Ojol).
6. Tegakkan Demokrasi yang Jujur dan Damai, Khususnya Dalam Pemilihan Presiden RI 2019 - 2024.
KSPI juga, meminta agar kaum Buruh Untuk ikut serta Mengawal Form C1 di KPU Wilayah Masing-masing dalam rangka membangun demokrasi yang jujur dan damai.(kspi/haf/fdn/detik/bh/sya) |