SURABAYA, Berita HUKUM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendesak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk meningkatkan anggaran eksplorasi agar dapat meningkatkan penemuan cadangan minyak dan gas baru, serta diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di masa mendatang.
“Beberapa tahun terakhir alokasi biaya operasi untuk kegiatan eksplorasi hanya mencapai 7 persen dari total pengeluaran kontraktor kontrak kerja sama, bahkan lebih rendah dari alokasi biaya untuk administrasi. Hal inilah yang menyebabkan pengeboran eksplorasi menjadi belum dapat masif. Untuk itu, kami mendesak kontraktor kontrak kerja sama untuk meningkatkan anggaran kegiatan eksplorasi agar terjadi peningkatan kegiatan eksplorasi,” kata Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas Akhmad Syakhroza saat membuka Rapat Kordinasi Crude Oil Management Lifting Entitlement dan Gas Tahun 2013 di Surabaya, Jumat (15/3).
Syakhroza menegaskan bahwa cadangan minyak dan gas Indonesia harus bertambah untuk menjaga ketahanan energi dan kesinambungan industri hulu minyak dan gas bumi di Indonesia. Tanpa adanya penambahan cadangan minyak dan gas baru maka akan sulit mengejar target penerimaan negara dan produksi minyak dan gas yang telah ditetapkan.
Selain penambahan anggaran, menurut Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas itu, diperlukan kolaborasi atau kerjasama yang baik diantara kontraktor kontrak kerja sama dengen seluruh pemangku kepentingan sehingga semua target kegiatan eksplorasi maupun produksi dapat tercapai.
“Kita mendesak agar dibuat evaluasi setiap tiga bulan tentang kendala apa yang terjadi di lapangan kemudian kita akan membantu untuk menyelesaikan hal tersebut. Jika kendala tersebut tidak dapat dituntaskan di internal SKK Migas karena lintas sektor maka kami akan melaporkan kepada Pemerintah agar dapat turun tangan untuk membantu kontraktor kontrak kerja sama dalam melaksanakan kegiatan operasi minyak dan gas bumi,” ucap Syahroza.
Menurut Syahroza, rencananya pada tahun ini akan dilakukan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 258 sumur, pengeboran sumur pengembangan sebanyak 1.178 sumur, dan work over sumur produksi sebanyak 1.094 sumur. Selain itu, juga akan dilakukan survei seismik 2D dengan panjang seluruhnya mencapai 18.752 km, survei seismik 3D seluas 22.298 km2, dan kegiatan non seismik sebanyak tujuh kegiatan.
Kegiatan pengeboran sumur pengembangan itu ditargetkan menambah produksi sebesar 75.044 barel minyak per hari dan produksi gas sebesar 587 juta kaki kubik per hari. Kegiatan work over diharapkan menghasilkan produksi minyak sebesar 33.595 barel per hari dan gas sebesar 333 juta kaki kubik per hari, serta well service diharapkan mampu menghasilkan produksi minyak sebesar 13.052 barel per hari dan produksi gas sebesar 18 juta kaki kubik per hari.
Dari hasil kegiatan tersebut, diharapkan akan ada tambahan produksi minyak sebesar 121.691 barel minyak per hari dan gas sebesar 938 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada tahun 2013.
Pada tahun 2012, realisasi pengeboran sumur pengembangan mencapai 840 sumur yang menghasilkan produksi minyak sebesar 46.250 barel per hari dan gas sebesar 385 juta kaki kubik per hari, pekerjaan work over sebanyak 740 sumur dan pekerjaan well service sebanyak 11.323 kegiatan untuk mempertahankan produktivitas sumur dapat dihasilkan produksi minyak sebesar 43.250 barel per hari dan gas 435 juta kaki kubik per hari. Sehingga total kontribusi kegiatan pengeboran pengembangan, kegiatan work over dan well service sebesar 90.087 barel minyak per hari dan gas sebesar 820 juta kaki kubik per hari.
“Kontribusi produksi minyak dan gas dari kegiatan pengeboran sumur pengembangan, work over dan well service pada tahun lalu mencapai 10 persen dari produksi minyak dan gas nasional tahun 2012,” jelas Syahroza.
Dalam rangka penambahan cadangan minyak dan gas nasional, pada tahun tahun lalu juga dilakukan survei seismik 2D mencapai 13.995 km, survei seismik 3D tercapai 6.165 km2, kegiatan non seismik 46 kegiatan. Juga dilakukan pengeboran eksplorasi sebanyak 119 sumur yang merupakan pencapaian terbesar selama 10 tahun terakhir.
Dari hasil pengeboran 119 sumur tersebut, sebanyak 52 sumur berhasil menemukan cadangan minyak dan gas sebesar 541 juta barel minyak dan 5,4 triliun kaki kubik gas. Dengan demikian total recoverable resources yang ditemukakn pada tahun 2012 mencapai 1,4 miliar barel ekuivalen.(es/wid/skb/bhc/opn) |