Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Rupiah
Rupiah Senin Sore Bergerak Makin Melemah di Level Rp12.714/US$
Monday 15 Dec 2014 18:11:00
 

1 United States Dollar (USD) is equal to 12,713.5 Indonesian Rupiah (IDR), Senin (15/12).(Foto: bloomberg.com)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah signifikan pada akhir perdagangan Senin (15/12), dan menyentuh level terendah sejak Juni 1998.

Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah terdepresiasi 1,98% ke Rp12.714/US$ pada pukul 15.59 WIB. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp12.550-Rp12.714/US$.

"Pelemahan rupiah seiring dengan mata uang lainnya. Koreksi mata uang domestik itu dapat menyentuh level Rp13.000 per dolar AS dalam jangka pendek ini," ujar Associate Derector Head of Research and Institutional Business PT Trimegah Securities Tbk, Sebastian Tobing di Jakarta, Senin.

Kendati demikian, menurut Sebastian Tobing, pelemahan rupiah hanya dalam jangka pendek, untuk jangka panjang mata uang rupiah dapat kembali ke level Rp11.800-Rp12.150 per dolar AS terjadi karena optimisme di tahun depan terkait dengan pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

"Indonesia masih dalam on the right track dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada 2015 nanti, terlihat ada usaha dari pemerintah untuk membangun infrastruktur, itu yang akan menopang perekonomian domestik," katanya.

Menurut Sebastian, bergeraknya pembangunan infrastruktur di dalam negeri akan mendorong penerbitan surat utang atau obligasi. Perusahaan sektor konstruksi dan infrastruktur akan marak menerbitkan obligasi untuk meraih pendanaan.

"Kondisi itu dapat mengundang investasi asing masuk kembali dan menopang mata uang domestik," katanya.

Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa koreksi yang dialami oleh mata uang rupiah merupakan efek dari keluarnya sebagian investasi asing dari aset-aset Indonesia.

"Daya tarik aset keuangan domestik menyusut tajam karena prospek kenaikan suku bunga di Amerika Serikat cukup kuat," kata Ariston.(fitri/Antara/bisnis/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Rupiah
 
  Efektivitas Peluncuran Uang Kertas Pecahan Rp 75 Ribu Edisi Khusus Dipertanyakan
  Rupiah Terus Anjlok, Defisit Anggaran Melebar dan Kasus Corona Bertambah
  Tekapar 127 Poin, Rupiah Menjadi Mata Uang Paling Lemah di Asia
  Kritik dan Tertawai Cetak Uang Braille, TKN Jokowi - Ma'ruf Sangat Below Standar Pengetahuan
  IPI: Ada 2 Faktor Penyebab Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2