Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Mesir
Ribuan Orang Tuntut Morsi Mundur
Monday 01 Jul 2013 23:00:32
 

Demonstran berdatangan menjelang unjuk rasa massal.(Foto: reuters)
 
MESIR, Berita HUKUM - Pengunjuk rasa, yang jumlahnya diperkirakan ribuan orang, sudah berkumpul di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir untuk melakukan unjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Mohammed Morsi.
Aksi unjuk rasa dilakukan Minggu (30/6), bertepatan dengan peringatan satu tahun pelantikan Morsi sebagai presiden, setelah kejatuhan Hosni Mubarak.

Ketegangan telah meninggi menjelang aksi itu. Setidaknya tiga orang, termasuk seorang warga negara AS,Klik tewas dalam kerusuhan pada Jum'at (28/6) kemarin.

Pemerintah Amerika Serikat telah memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Mesir.

Sementara, Inggris mendesak warganya untuk "menghindari semua demonstrasi dan pertemuan besar" sementara Perancis mengatakan warga harus "membatasi perjalanan bagi mereka benar-benar memerlukan".
Di Mesir, para pengunjuk rasa merasa tidak puas dengan kebijakan presiden dan pendukungnya, Ikhwanul Muslimin.

Aktivis oposisi mengatakan lebih dari 22 juta orang telah menandatangani petisi yang meminta pemilihan sela. Mereka mendesak warga yang telah ikut menandatangan petisi untuk keluar dan turun aksi di Lapangan Tahrir.

Ingin damai

Gerakan akar rumput Tamarod, yang mengorganisir petisi, telah menyatukan kelompok liberal dan kelompok-kelompok oposisi sekuler, termasuk National Salvation Front.

Namun banyak warga biasa -yang marah dengan kebijakan politik dan ekonomi Morsi- juga mengambil bagian dalam aksi itu.

Bendera dan tenda membentuk sebuah base camp di alun-alun dari mana pengunjuk rasa berencana untuk melakukan reli menuju istana presiden.

Amr Riad, 26, mengatakan kepada kantor berita Reuters: "Kami akan damai tetapi jika mereka yang datang kepada kita melakukan kekerasan, kami akan membela diri."

Berbicara di Afrika Selatan, Presiden AS Barack Obama mendesak "semua pihak untuk memastikan mereka tidak terlibat dalam kekerasan dan polisi ataupun militer dapat menunjukkan tindakan antisipasi yang tepat".

"Kami ingin melihat oposisi dan Presiden Morsi terlibat dalam percakapan yang lebih konstruktif tentang [bagaimana] membangun negara mereka maju," katanya.

Pada hari Jum'at (28/6), warga AS Andrew Pochter dan seorang pria lain tewas di kota Mesir bagian utara Alexandria saat pengunjuk rasa menyerbu kantor Ikhwanul Muslimin.

Pochter, yang berada di negara itu untuk mengajar Bahasa Inggris untuk anak-anak, tewas saat menggunakan ponsel untuk mengambil gambar.

Keluarganya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia telah ditikam oleh seorang pengunjuk rasa ketika mengamati demonstrasi.(bbc/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Mesir
 
  Mesir Temukan 'Kota Emas yang Hilang' Warisan Firaun 3.000 Tahun Lalu, Temuan Paling Penting setelah Makam Tutankhamun
  Terusan Suez Sudah Bisa Dilewati, Mesir Buka Penyelidikan terhadap Kapal Kontainer yang Kandas
  Muhammad Mursi Meninggal, Presiden Erdogan: Pemerintah Mesir Harus Diadili di Mahkamah Internasional
  Ustadz Hanan Attaki, Lc tentang Muhammad Mursi
  Total 44 Tewas, 2 Gereja Dibom, Mesir Tetapkan Keadaan Darurat
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2