JAKARTA, Berita HUKUM - Ribuan massa dari Ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI) dan kelompok Barisan RT dan RW Se-Jakarta serta para warga Jakarta rame-rame mengikuti aksi menolak Ahok, pada, Minggu (4/9) pagi-siang. Massa menggelar aksi menolak Cagub DKI Jakarta incumbent Basuki Tjahaja Purnama. Mereka mengajak warga DKI untuk tidak memilih Ahok di Pilgub DKI Jakarta pada 2017 Mendatang.
Massa menggelar aksinya di lokasi car-free day Jakarta yang digelar mulau pukul 09.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (4/9). Ada massa orang ikut aksi ini, ada anak-anak, remaja, sampai dewasa. Mereka datang dengan bus-bus yang diparkir di sekitar Monas.
"Kepemimpinan dalam Islam bertujuan menegakkan hukum Allah, menolong sunnah, menolong yang lemah, meletakkan sesuatu pada haknya. Ahok adalah pemimpin 'bodoh' yang tidak mengerti dan tidak tahu tujuan seorang pemimpin," tegas Ketua DPP HTI Ahmad Junaedi Ath Thayyibiy, tadi siang, Minggu (4/9) di Patung Kuda, Monas Jakarta.
Peserta aksi membentangkan spanduk bertulis 'Haram Memilih Pemimpin Kafir'. Mereka juga membawa bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Namun tidak hanya HTI yang ikut aksi ini, ada juga FPI dan ormas Islam lainnya. Para orator bergantian menyerukan sikapnya di atas mobil bak terbuka yang dilengkapi dengan sound system.
"Menyerukan kepada seluruh umat Islam, di wilayah DKI Jakarta khususnya, untuk bersatu, bahu membahu, berjuang menolak (calon) kepemimpinan kafir di wilayah ini, yang dalam sejarahnya sesungguhnya senantiasa lekat dengan perjuangan Islam," ujar Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto, Minggu (4/9) di Patung Kuda, Monas, Jakarta.
"Kita menolak pemimpin kafir. Hal ini sudah termuat dalam Alquran. Ini bukan masalah SARA," kata Jubir HTI, Muhammad Ismail Yusanto.
Mereka juga mengkritik kebijakan Ahok. "Kebijakan yang dibuat oleh Ahok itu tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Yaitu melakukan penggusuran-penggusuran terhadap rakyat kecil. Kalau dia konsisten kenapa Pulau G yang berdiri tanpa IMB nggak digusur," protesnya.
Menyerukan kepada seluruh umat Islam, di wilayah DKI Jakarta khususnya, untuk bersatu, bahu membahu, berjuang menolak (calon) kepemimpinan kafir di wilayah ini, yang dalam sejarahnya sesungguhnya senantiasa lekat dengan perjuangan Islam. Serta tetap teguh, sabar dan istiqamah dalam perjuangan demi terwujudnya kehidupan Islami melalu tegaknya syariah dan khilafah. Tidak gentar terhadap setiap tantangan, hambatan dan ancaman hingga cita-cita mulia itu benar-benar terwujud," ujar Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto.
"Tolak-tolak pemimpin hoax, pemimpin hoax harus ditolak! Saya tidak menyebut nama ya... Jadi HTI aman, tidak akan dipanggil Polda," ujar Ustadz Bachtiar Nashir, Sekjen MIUMI, yang langsung disambut tawa ribuan massa HTI dan warga Jakarta dalam aksi Tolak Ahok.
Mereka menegaskan aksi ini bukan kampanye menjatuhkan Ahok atau pimpinan lainnya. "Kami hanya menolak pemimpin kafir," katanya sembari meminta warga DKI jangan memilih Ahok di Pilgub DKI.
"Sungguh aneh kalau umat Islam tidak ngerti syariah, malah mendukung pimimpin kafir. Bodoh! Bagaimana agar orang kafir tidak memimpin? Tegakkan khilafah! " ujar dai mantan rocker Ustadz Hari Moekti.
Sementara, Tidak hanya itu, Munajat sebagai Kordinator Barisan RT/RW (BARET) juga menyoroti masalah KTP yang saat ini meresahkan masyarakat. Menurutnya, hal itu salah satu ketidakmampuan Ahok memimpin DKI Jakarta sebagai gubernur. "Lihat saja yang baru-baru ini, masyarakat diresahkan dengan sulitnya mengurus KTP. Ini merupakan ketidakmampuan Ahok memimpin Jakarta," cetusnya.
"Tolak reklamasi teluk Jakarta, tolak penggusuran warga, bagaimana tidak boleh nyebut nama Ahok? Ini dikaos ditulis tolak Ahok!" pungkas Ketua Forum RT RW Tolak Ahok Mustakim Dahlan.(dbs/van/nwk/detik/hizbut-tahrir/okezone/fb/jp/bh/sya)
|