SAMARINDA, Berita HUKUM - Ribuan masa pemuda dari berbagai unsur elemen masyarakat, Senin (39/12) melakukan aksi demo di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) menuntut pengelolaan "Blok Mahakam" yang oleh pemerintah menyerahkan pengelolaannya kepada Pertamina, agar memberikan hak 30 persen bagi Kaltim sebagai daerah penghasil migas.
Aksi masa yang dikordinir oleh KNPI Kaltim beserta pemuda KNPI dari berbagai Kabupaten/Kota di Kaltim, juga HMI, PMII, juga berbagai LSM, sejak pukul 10.00 Wita memadati ruas jalan Gajah Mada depan kantor Gubernur Kaltim bergantian memberikan orasi membakar semangat rekannya dengan selalu meneriakkan kata kalimat "Blok Mahakam 30 pesen harga mati".
Dalam aksi yang didukung kurang lebih masa KNPI kota Balikpapan sedikitnya 300 orang masa, demikian juga dengan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai wilayah dimana Blok Mahakam berada dengan 1.200 orang masa dengan total diperkirakan sekitar 2.400 masa pendemo. Awalnya berjalan aman dan tertib namun tiba- tiba terjadi insiden baku pukul antara pendemo, namun tak berlangsung lama karena bisa dihalau oleh rekan pendemo yang lain.
Aksi massa ke aksi anarkis, namun pihak Kepolisian yang sejak pagi menjaga dan mengawal jalannya aksi demo tidak terpancing dengan ulah sekelompok mahasiswa PMII melakukan pengrusakan dengan mencabut tanaman dan mencabut merobohkan marka jalan yang ada pas didepan pintu masuk halaman depan tempat kediaman Gubernur Kaltim. Anggota Kepolisian yang berjaga menegur, karena dilakukan pengrusakan, sekelompok mahasiswa tersebut balik menyerang oknum petugas, namun hal ini tidak terjadi karena dihalangi oleh rekan mahasiswa dari PMII yang lain.
Tidak terima dengan rencananya menutup jalan, masa meluapkan emosinya dengan membakar ban bekas tepat di depan pintu masuk kantor gubernur Kaltim, bersamaan dengan dibakarnya ban bekas beberapa kali lemparan pendemo kearah pihak Kepoilisian yang berjaga hingga segelas minuman aqua mengenai waja Wakapolres Samarinda, yang saat itu berada dibalik pagar pintu masuk kantor Gubernur. Masa semakin bringas hingga merobohkan pintu pagar kantor Gubernur.
Ketua KNPI Kaltim, Khaeruddin dalam orasinya dihadapan ribuan masa mengatakan, kita pemuda Kaltim juga dari Mahasiswa dan HMI tetap bersatu untuk tetap memperjuangkan hak 30 persen atas pengelolaan blok Mahakam untuk Kaltim, dan ini merupakan peringatan bagi pemerintah Kaltim yang harus berkomitmen mendukung perjuangan 30 persen hak bagi Kaltim dengan menutup wajah didepan kantor Gubernur Kaltim dengan kain hitam, sebagai tanda matinya keadilan bagi Kaltim.
Untuk meredakan situasi pendemo yang sudah mulai memanas, sekitar pukul 16.00 Wita Wakil Gubernur Kaltim, Mukmin Paisal yang didampingi Sekprov Kaltim dan Ketua KNPI Kaltim turun menemui masa pendemo, Wagub mengatakan sangat mendukung aksi menuntut saham Blok Mahakam 30 persen atau berapa nilainya dan mengajak KNPI dan pemuda lainnya bersama ke Jakarta, untuk menyampaikan tuntutannya.
"Saya sangat mendukung perjuangan saudara untuk mendapatkan hak pengelolaan blok mahakam seberapa besarnya, namun saya perlu ingatkan dalam aksi tidak perlu melakukan pengrusakan dan anarkis," tegas Mukmin.
Ketua KNPI Kaltim Khaeruddin kepada wartawan mengatakan bahwa, aksi sepanjang hari ini merupakan awal dan peringatan kepada Pemerinta pusat. Dan apabila tuntutan tidak segera di respon maka akan dilakukan aksi lanjutan, dengan melakukan aksi ke Pertamina juga menutup obyek fital lainnya yaitu menutup jalur sungai Mahakam, ujar Khaeruddin.
"Apabila dalam aksi ini tidak direspon oleh pemerintah pusat maka akan melakukan aksi penutupan obyek fital, seperti pertamina juga menutup jalur sungai mahakam", pungkas Khaeruddin.(bhc/gaj) |