JAKARTA, Berita HUKUM - Setelah hampir 4 jam Rapat Paripurna DPR-RI untuk pengesahan RAPBN perubahan 2013 yang didalamnya mengatur kenaikan harga BBM, akan segera dibuka kembali dan untuk dilakukan voting sangat besar, Senin (17/6).
Dimana sebelumnya Fraksi Partai Gerindra berubah sikap. Gerindra yang awalnya mendukung kenaikan harga BBM, kini justru menolak kenaikan BBM, dengan tegas menolak pengesahan RAPBN-P 2013.
Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon beralasan, RAPBN-P 2013 tidak ada jaminan kompensasi kepada rakyat akan terwujud seperti transportasi murah dan infrastruktur. Skema dari APBN-P tidak mengubah beban subsidi BBM. Justru subsidi BBM bertambah dari Rp 194 triliun menjadi Rp 210 triliun.
Atas dasar itulah, "Partai Gerindra menolak kenaikan BBM dan menolak pengesahan RAPBN-P, sesuai instruksi Ketua Dewan pembinanya, Prabowo Subianto," ujar Fadli Zon.
Walau 4 Fraksi di DPR RI telah jelas menolak menyetujui RAPBNP, maka jika dilakukan voting, lima Fraksi pengusung kenaikan harga BBM yakni Demokrat, Golkar, PAN, PPP dan PKB tetap dominan dengan 366 suara diprediksi bakal menang dengan mudah.
Sedangkan empat Fraksi lain yang menolak kenaikan BBM yaitu PDIP, PKS, Hanura dan Gerindra hanya 194 suara.
Sementara di luar gedung DPR/MPR mahasiswa dan buruh mulai dibubarkan oleh aparat keamanan, dimana waktu melakukan aksi telah habis dan sebagian mahasiswa telah didorong menuju arah Slipi, sementara Buruh didorong ke arah berlawan.(bhc/put) |