Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Lingkungan    
Krisis Air Bersih
RI Krisis Air Bersih
Saturday 24 Mar 2012 18:13:00
 

Guna mencegah krisis air bersih, Danau dan Hutan Tropis merupakan sumber mata air yang perlu dijaga dan dikelola dengan baik. (Foto: BeritaHUKUM.com/boy)
 
JAKARTA. (BeritaHUKUM.com) - Indonesia dalam bayang-bayang krisis air bersih. Meski potensi air tawar di Indonesia masih cukup tinggi, namun belum semua masyarakat dapat mengakses air bersih. Jika tidak segera ditangani, ke depan Indonesia kesulitan mendapatkan air bersih.

"Tingginya kebutuhan air bersih, diperkirakan pada 2025 Jakarta akan mengalami defisit 23.720 liter air per detik. Masalah tersebut harus segera dicarikan solusinya," kata Ketua Umum Indonesia Water Institute, Firdaus Ali saat berbicara dalam talkshow 'Ngopi Sore Bareng Sinar Harapan bertajuk Ketersediaan Air dan Ketahanan Pangan', Kamis (22/3), di Jakarta.

Dosen Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini, menyayangkan kebutuhan air nasional yang terfokus di pulau Jawa karena 65 persen penduduk Indonesia bermukim di pulau ini. Meski begitu, saat ini baru 66 persen kebutuhan air yang terpenuhi, yakni mencapai 38,4 miliar per meter kubik.

Talkshow memperingati Hari Air Sedunia (22/3) ini, juga menghadirkan pembicara Vice President Director PT PAM Lyonnaise Jaya Herawati Prasetyo, Dirut Perum Perhutani Bambang Sukmananto, dan Alfred perwakilan dari USAID.

Firdaus menegaskan, pemerintah harus segera mencari sumber-sumber air baru di Jakarta. Ini karena, ketersediaan sumber air di Jakarta saat ini hanya mampu memasok 2,2 persen dari kebutuhan air bersih warganya. Jika melihat kota lain di luar negeri, seperi Kuala Lumpur, Malaysia, pemerintahnya telah mampu menyediakan cadangan air baku hampir 99 persen.

Pihak Palyja juga meminta pemerintah harus segera mungkin mencari sumber-sumber air baru, khususnya dari dalam Jakarta. Selama ini kebutuhan air di Jakarta sebanyak 95 persen diambil dari luar DKI Jakarta.

"Sumber air bersih bagi warga Jakarta dari 1998 sampai saat ini masih sama, namun kebutuhan air bersih setiap tahun selalu meningkat," kata Vice President Director PT PAM Lyonnaise Jaya, Herawati Prasetyo.

Dirut Perum Perhutani, Bambang Sukmananto menambahkan diperkirakan pada 2025 sebanyak 3,5 miliar manusia di bumi mengalami defisit air. Sebanyak 2,5 miliar manusia hidup tanpa sanitasi yang layak.

Perhutani yang mengelola 2,4 juta hektare hutan produksi dan lindung di Jawa dan Madura, memiliki 772 titik sumber mata air dengan debit tinggi, serta 327 titik air terjun multifungsi di kawasan hutan. (bhc/boy)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2