MOSKOW, Berita HUKUM - Langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang langsung menandatangani dekrit dan mengakui Krimea sebagai sebuah negara baru yang merdeka dan berdaulat.
"Hal tersebut diambil setelah sejumlah pejabat menyatakan hasil referendum Minggu 16 Maret di Krimea menunjukkan bahwa 97% pemilih memutuskan berpisah dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia," ujar sumber kepresidenan Selasa (18/3).
Sebelumnya menerapkan sanksi kepada beberapa pejabat Rusia dan Ukraina karena hasil pemungutan suara tersebut.
Naskah dekrit Presiden Rusia menyebutkan dekrit diterbitkan dengan mempertimbangkan 'ungkapan keinginan warga Krimea dalam referendum Krimea.
Sementarta, Parlemen Krimea secara resmi sudah menyatakan kemerdekaan dari bekas negara Uni Soviet, Ukraina dan meminta untuk bergabung dengan Federasi Rusia.
Referendum di Krimea digelar oleh para pejabat pendukung Rusia setelah unjuk rasa selama beberapa bulan di ibukota Ukraina, Kiev, berhasil menggulingkan Presiden Viktor Yanukovich yang pro-Moskow.
Sejak saat itu pasukan Rusia praktis mengendalikan Krimea walau pemerintah Moskow mengatakan mereka adalah pasukan pertahanan diri setempat yang tidak berada di bawah kendalinya.
Daftar pejabat Ukraina dan Rusia yang terkena sanksi oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat, antara lain mencakup penjabat Perdana Menteri Krimea, Sergei Aksyonov, dan Ketua Parlemen Kriema, Vladimir Konstantinov.
Sedangkan Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin, dan Ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia, Valentino Marviyenok, masuk dalam daftar sanksi Amerika Serikat.(bhc/bbc/dar) |