CILILIN, Berita HUKUM - Sebanyak puluhan warga berbagai usia diduga tewas tertimbun longsoran Bukit Nagrog yang terletak di RT 04 RW 07 Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Peristiwa memilukan itu terjadi pada Minggu malam (24/3).
Dalam peristiwa itu, ikut juga tertimbun sedikitnya 23 rumah dan satu sekolah dasar, yakni SDN Budiwaluya. "Kejadian sekitar jam 23:00 WIB semalam waktu hujan deras, tebing atau bukit yang letaknya di atas perkampungan tiba-tiba longsor," ujar Dadan, perangkat Desa Mukapayung di kantornya, Senin (25/3). "Laporan ke aparat desa baru masuk lepas tengah malam karena lokasi longsor yang agak jauh terpencil," tambahnya.
Dari data kantor Desa Mukapayung, sedikitnya 27 warga dilaporkan tertimbun. "Dari informasi yang kami dapat baru lima yang berhasil dievakuasi yaitu Agus, 7 tahun, Tedi (12), Adit (5), Fitri (5), Tika (25)," kata Dadan.
Adapun sekitar warga lainnya yang dilaporkan hilang dan diduga tertimbun adalah Oman, 60 tahun, Ohan (50), Pepen (40), Rohmat (37), Andiana (27). Selain itu Asep (40), Nuh (45), Aep (42), Aam (38), Manah (90), Entis (42), Teten (35), Cecep (42), Cucu (45), Adin (50), Iri (50), Tardi (45), Eman (37).
"Itu laporan yang masuk dari data aparat setempat seperti Babinsa, tapi memang masih harus dibuktikan," kata Dadan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana KBB Maman Sulaeman menuturkan, longsor menimbun sekira 30 umpi di Desa Mukapayung akibat hujan deras yang terjadi semalaman.
"Awal longsor jam 4 tadi subuh, longsor terbesar jam 6. Yang terkubur sekira 24 orang, baru enam orang yang meninggal dan sudah dibawa," kata Maman, ketika dihubungi.
"Yang tertimbun rumah. Kalau umpinya ada 32-an umpi," katanya.
Selain itu, 9 rumah tertimbun longsor. Diperkirakan sekitar 24 orang tertimbun. 6 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dan 18 orang diperkirakan masih tertimbun longsor. Jumlah total orang tertimbun masih perkiraan, antara 20 hingga 24 orang. Kepala BPBD Bandung Barat melaporkan 18 masih tertimbun.
BPBD Bandung Barat bersama BPBD Jabar, TNI, Polri, Tagana, PMI, Basarnas, relawan dan masyarakat bersama-sama melakukan evakuasi. TRC BNPB menuju lokasi untuk melakukan pendampingan penanganan darurat. Laporan detil akan disampaikan berikutnya karena masih dilakukan pendataan.
Seperti dikutip dari sindonews.com, Maman yang tengah ada di lokasi kejadian menambahkan, saat ini pihaknya bersama relawan terus melakukan pencarian.
Menurutnya, Basarnas juga akan turun membantu pencarian. Saat ini pencarian korban dilakukan Kodim, warga, BPBD dan relawan lainnya.
Maman mengakui, medan pencarian sangat sulit. Lokasi longsor ada di medan pegunungan, sehingga mobil keruk atau alat berat tidak bisa menjangkau lokasi.
"Kendalanya banyak, medannya sulit. Enggak bisa mobil masuk, hanya sampe di desa saja. Ini pegunungan," terangnya.(dbs/bhc/rby) |