Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Irak
Puluhan Tewas di Rumah Bordir dalam Serangan di Irak
Sunday 13 Jul 2014 19:51:29
 

Ilustrasi. Peta negara Irak.(Foto: Istimewa)
 
BAGHDAD, Berita HUKUM - Pria bersenjata menyerang dua bangunan di ibukota Irak, menewaskan sedikitnya 29 orang, dan 20 diantaranya adalah perempuan seperti disampaikan oleh pejabat setempat. Serangan terjadi pada Sabtu (12/7) malam di sekitar Zayouna bagian timur Baghdad, menurut keterangan polisi. Salah seorang pejabat mengatakan dia "menemukan mayat dimana-mana".

Motif dari pembunuhan belum diketahui. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Laporan mengatakan dua bangunan diduga merupakan rumah bordil.

Disalah satu pintu gedung ditulis mengatakan: "Ini merupakan nasib dari prostitusi," seperti dilaporkan kantor berita AFP.

Warga lokal di Zayouna telah menuduh milisi Syiah yang telah membunuh para pekerja seks, seperti dilaporkan kantor berita Reuters. Wilayah tersebut dihuni oleh muslim Sunni dan Syiah.

Sebuah rumah bordil di Zayouna diserang pada Mei 2013, dengan jumlah korban tewas tujuh orang perempuan dan lima pria.

"Ketika kami berjalan menaiki tangga, kami melihat beberapa mayat dan darah perempuan mengalir menuruni tangga. Kami memasuki tubuh datar dan ditemukan di mana-mana, beberapa berbaring di sofa, beberapa di tanah, dan seorang wanita yang tampaknya telah mencoba untuk bersembunyi di lemari di dapur ditembak mati di sana."

Prostitusi dilarang dalam hukum Islam, yang merupakan agama mayoritas di Irak.

Instabilitas di Irak terus terjadi menyusul upaya pemerintah untuk memerangi pemberontak Islamis yang dipimpin oleh ISIS, yang menguasai sejumlah daerah di Irak.

Sementara itu, para menteri Kurdi menunda partisipasi dalam pemerintahan setelah Perdana Menteri Nouri Maliki menuduh daerah otonomi itu memberi perlindungan terhadap ekstrimis.

Konflik sektarian di Irak melibatkan peselisihan antara Kurdi, Sunni dan Syiah.
Pemerintah Syiah menghadapi pejuang Sunni ISIS dan kelompok pemberontak Sunni lainnya.(BBC/reuters/AFP/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Irak
 
  PBB Menyerukan Diakhirinya Kekerasan di Irak yang Menewaskan Hampir 100 Orang
  Bom Tewaskan 165 Orang Lebih, Irak Umumkan Hari Berkabung Nasional
  Pengungsi di Irak Mencapai 3 Juta Orang
  Seribu Rudal Antitank AS Dikirim ke Irak
  AS Kirim 1.500 Tentara Tambahan ke Irak
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2