MEDAN, Berita HUKUM - Jemaah calon haji (calhaj) asal Kota Binjai yang tergabung dalam kloter 7 Embarkasi Medan, harus mengalami nasib malang karena tiba di Asrama Haji Medan dalam keadaan membawa koper basah kuyup, Kamis (27/9).
Basahnya puluhan koper jamaah ini diketahui oleh petugas di Asrama Haji, saat koper - koper oranye berlogo Garuda Indonesia milik para jemaah itu hendak diturunkan dari truk pada Rabu malam untuk ditimbang.
"Waktu mau ditimbang, kok basah, makanya kami tahu. Jumlah koper yang basah, puluhan, terutama koper yang ada di pinggir dan di bawah. Kasihan juga lihat jamaah yang tua - tua harus menjemur sendiri", kata petugas, Agus Muharman.
Basahnya koper para jemaah diduga akibat gerobak truk pengangkut koper mereka tidak tertutup dengan baik, saat hujan turun dengan deras mengguyur Kota Medan.
Para Calhaj dari Binjai ini, sekelompok dengan jamaah asal Kota Tanjung Balai yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci, Jum'at besok sekitar pukul 08.00 WIB.
Para jamaah pun beramai - ramai mencari koper masing - masing dan berupaya menjemur sendiri di sepanjang lintasan latihan ibadah sai. Sebagian isi koper, seperti kain ihram, terlihat terkena lunturan warna oranye dari koper.
Salah seorang calhaj yang koper bawaannya turut basah, Paeran Z bin Ahmad Kasbi mengaku ikhlas atas kejadian tersebut .
"Waktu saya lihat, ternyata koper saya juga kena. Tapi saya ikhlas, namanya ibadah, ini kan sudah kehendak Allah", ucapnya.
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Abdul Rahman Harahap mengakui koper - koper itu basah saat diangkut dari Kota Binjai. Namun ia membantah kalau jumlahnya puluhan, tapi jumlah koper yang basah hanya 13 buah.
"Kejadiannya bukan di sini, tapi di perjalanan dari Binjai tadi malam. Saya sudah menelepon seluruh kasi haji di daerah, supaya kejadian ini tidak terulang", terangnya.(bhc/and) |