JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut gembira bahwa dalam satu tahun terakhir telah bertambah 3,2 juta wirausahawan baru di Indonesia. Ia pun berharap pada beberapa tahun mendatang, tercipta banyak wirausahawan sehingga perekonomian Indonesia terus tumbuh.
Kepala negara juga sangat senang dengan prakarsa pemberdayaan PKL.Prakarsa yang baik ini akan didukungnya. Namun, dirinya tidak senang dengan penggusuran lapak pedagang kali lima (PKL). “Saya tidak senang melihat pedagang kaki lima digusur-gusur oleh Satpol PP. Apalagi dengan pakai cara kekerasan,” kata SBY ," kata dia dalam sambutan peringatan ‘Satu Tahun Gerakan Kewirausahaan Nasional dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL)’ di Gedung Smesco, UKM, Jakarta, Kamis (8/3).
Namun, SBY juga berharap PKL bisa menjalankan usaha dengan tertib, sesuai apa yang diatur oleh Pemda setempat. Keberadaan PKL yang tertib dan bersih, yang menjajakan barang yang diperlukan masyarakat akan mendatangkan manfaat bagi daerah setempat. “Usaha itu akan menjadi bagian dari pembangunan di daerah bersangkutan,” imbuh Presiden.
Menurut dia, jika UMKM serta PKL makin tumbuh pesat, maka pengangguran juga akan dapat diturunkan. Angka kemiskinan juga dapat segera turun. Dengan turunnya angka pengangguran, berarti juga akan mengurangi angka kejahatan. Kemiskinan, pengangguran dan kejahatan merupakan realita yang tak bisa dimungkiri. “Jika pertumbuhan konomi meningkat, berarti angka kemiskinian, pengangguran serta kejahatan akan berkurang,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY juga mengajak kaum muda untuk menjadi wirausahawan untuk mengikuti barisan bangsa yang optimis, berjiwa terang, berpikiran positif, dan mau bekerja keras. "Jangan bergabung ke barisan yang berpikir negatif dan pesimis tetapi malas dan tidak mau bekerja apapun," katanya.
Meskipun ada kaum muda yang maunya serba cepat dan mudah, tapi tentu bukan kaum seperti itu yang akan menjadi kader bangsa yang bisa melanjutkan pembangunan. "Saya yakin kalau semuanya mampu mengisi ruang-ruang yang tersedia, maka makin banyak saudara kita yang bekerja. Dengan demikian, penghasilannya makin baik dan kesejahteraan juga makin baik," SBY menambahkan.
Menurutnya, dDalam praktik yang terjadi di banyak negara, kaum wirausahawan sering menciptakan peluang dan menjalankan pekerjaan yang belum pernah ada. Alasannya, wirausahawan adalah orang yang inovatif, mandiri, berani mengambil risiko, pantang menyerah, dan senang melakukan terobosan. “Siap gagal dan kemudian bangkit lagi, tidak bermental dan berpikir menggunakan jalan pintas,” tegasnya.
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat, jelas SBY, potensi dan sumber daya besar yang dimiliki Indonesia belum semuanya digunakan dengan optimal. Masih ada ruang dan peluang yang bisa dimanfaatkan. "Nilai industri kita juga belum tinggi sekali, yang berarti masih ada peluang. Kita masih memiliki potensi agar perekonomian kita dapat tumbuh lebih tinggi lagi," ungkap dia.(pgi/wmr)
|