JAKARTA, Berita HUKUM - Selasa (7/5) pukul 14.00 WIB, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Pertemuan membahas laporan kinerja dan tata kelola SKK Migas. Presiden meminta SKK Migas menolak tegas setiap intervensi politik dari manapun.
"Untuk memastikan kinerja SKK Migas betul-betul berjalan baik," kata Presiden di awal pertemuan.
SKK Migas dibentuk sebagai tindak lanjut dari dilikuidasinya BP Migas atas putusan Mahkamah Konstitusi. Dalam Peraturan Presiden Nomor 9/2013, ditetapkan setiap tiga bulan sekali SKK Migas melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden. Pertemuan kali ini adalah pertemuan pertama sejak SKK Migas dibentuk pada 10 Janluari lalu.
Dalam pertemuan ini, Rudi Rubiandini juga melaporkan rencana dan terget SKK Migas. "Apa yang menjadi target serta rencana kita, utamanya yang dikelola oleh SKK Migas, agar tahun demi tahun produksi minyak dan gas bumi kita meningkat," Presiden SBY menjelaskan.
Presiden meminta SKK Migas tidak hanya fokus kepada produksi minyak, namun juga potensi gas bumi, apalagi di tengah penurunan produksi minyak seperti sekarang. "Produksi gas bumi sebetulnya masih ada prospek yang belum ditingkatkan. Oleh karena itu saya setuju dengan rekomendasi Menteri ESDM, kalau dulu yang dihitung hanya lifting minyak sekarang ini harus dihitung lifting minyak dan gas. Dengan demikian cara melihatnya lebih realistik," Presiden menambahkan.
Mengenai tata kelola SKK Migas, Presiden SBY menyampaikan sering menerima berita adanya intervensi politik. "Saya sudah berpesan untuk menjaga, melindungi, jangan sampai ada yang merusak. Kalau ada yang di luar sistem, tolak saja dengan tegas, dengan demikian tidak akan merugikan negara," Presiden menegaskan.
Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, banyak negara menggenjot investasi. Bagi Indonesia, migas menjadi sektor yang penting untuk meningkatkan investasi tersebut. "Migas adalah sektor usaha yang sangat penting, oleh karena itu investasi migas di tingkat hulu juga sangat penting," Presiden mengingatkan. Kinerja SKK Migas yang benar-benar baik menjadi perhatian Presiden.
Hadir dalam pertemuan ini, antara lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Seskab Dipo Alam.(fbw/pdn/bhc/rby) |