Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Italia
Presiden Italia Bersaksi di Pengadilan Mafia
Thursday 30 Oct 2014 04:29:41
 

Presiden Giorgio Napolitano memberikan kesaksian secara tertutup.(Foto: Istimewa)
 
ITALIA, Berita HUKUM - Presiden Italia Giorgio Napolitano telah memberikan kesaksian di sebuah pengadilan antimafia yang banyak disoroti di Roma. Jaksa penuntut di pengadilan itu menginvestigasi kemungkinan adanya kolusi antara para menteri, kepala polisi dan mafia untuk mengakhiri satu periode waktu penuh kekerasan di awal tahun 1990-an.

Presiden Napolitano, 89, menyangkal mengetahui mengenai negosiasi tersebut.

Sidang pengadilan dilakukan secara tertutup sehingga mengundang protes dari para wartawan Italia. Tidak ada bukti-bukti bahwa Presiden Napolitano terlibat dalam perbuatan yang tidak benar.

Para jaksa penuntut menginvestigasi satu kurun waktu dramatis yang penuh dengan kekerasan mafia di tahun 1990-an yang ditandai dengan adanya bom-bom mobil dan pembunuhan. Mereka menuduh negara melakukan perundingan tidak sah dengan Mafia untuk mengakhiri kekerasan yang terjadi.

Wartawan BBC James Reynolds di ibu kota Italia mengatakan para jaksa penuntut percaya bahwa Presiden Napolitano mungkin diberi tahu mengenai kesepakatan ini dalam beberapa tahun belakangan dan ingin menanyakan apa yang diketahuinya.

Namun pada bulan Oktober yang lalu, Presiden Napolitano menulis surat ke pengadilan mengatakan bahwa dia "tidak memiliki pengetahuan yang berguna" untuk diberikan kepada pengadilan, tapi akan senang membantu memberikan kesaksian.

Quirinale telah mengeluarkan pernyataan resmi mengenai interogasi, pelaporan sebagai Napolitano, yang "telah memberikan ketersediaan nya 'untuk menyaksikan, menjawab pertanyaan tanpa menempatkan batas kerahasiaan yang terkait dengan hak prerogatif konstitusionalnya itu keberatan relevansi yang dekat dengan bab bukti oleh Pengadilan. "Quirinale berharap bahwa "Panitera Pengadilan akan segera setelah transkrip rekaman untuk menangkap proses catatan, sehingga Anda dapat memberikan informasi yang tepat waktu kepada media dan masyarakat dari pertanyaan yang diajukan kepada saksi dan jawaban yang dibuat oleh Kepala Negara dengan transparansi dan kejelasan."(BBC/giornale/bhc/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2