Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Presiden AS Donald Trump Ancam akan Kerahkan Militer untuk Memadamkan Kerusuhan
2020-06-03 09:47:26
 

Seorang anggota polisi berjaga-jaga di distrik Fairlax, Los Angeles, setelah pengunjukrasa terlibat bentrokan dengan aparat keamanan, yang ditandai aksi pembakaran mobil polisi.(Foto: GETTY IMAGES)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut penjarahan dan kerusuhan yang terjadi setelah kematian George Floyd adalah 'tindakan teror domestik' dan berjanji akan mengerahkan militer jika kerusuhan masih terus terjadi.

Dalam pernyatan pers pertamanya sejak aksi demonstrasi bergulir, Trump mengatakan pelaku "teror" akan menghadapi hukuman pidana berat dan hukuman yang lama di penjara, seraya kembali menyebut kelompok ekstremis sayap kiri Antifa, berada di balik aksi kerusuhan itu.

"Ketika kita berbicara, saya mengirim ribuan dan ribuan tentara bersenjata lengkap, personel militer dan petugas penegak hukum untuk menghentikan kerusuhan, penjarahan, perusakan, penyerangan, dan perusakan properti secara tidak disengaja," ujar Trump di Gedung Putih, Senin (02/06), sementara ketegangan antara pendemo dan polisi terjadi di luar pagar Gedung Puth.

Sementara itu, kematian George Floyd yang memicu protes luas di seluruh AS, dinyatakan sebagai pembunuhan, merujuk pada hasil autopsi resmi.

Pria kulit hitam berusia 46 tahun itu menderita serangan jantung ketika ditahan oleh polisi Minneapolis, laporan itu menemukan.

Sebuah video yang memperlihatkan seorang perwira polisi kulit putih terus berlutut di leher Floyd, bahkan setelah dia mengatakan bahwa dia tidak bisa bernapas, telah memicu kembali kemarahan yang mendalam terhadap pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika.

Protesters from various anti-fascist groups rally in New YorkHak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionKemarahan akibat kematian George Floyd telah menyebabkan aksi protes selama enam hari berturut-turut di Amerika Serikat

Kemarahan itu telah menyebabkan aksi protes selama enam hari berturut-turut di Amerika Serikat dan dianggap sebagai salah satu kekacauan sipil dan rasial terburuk dalam tempo puluhan tahun.

Aparat polisi, Derek Chauvin, telah didakwa dengan pembunuhan tingkat tiga dan akan disidang minggu ini.

Tiga petugas polisi lainnya telah dipecat.

Apa yang dikatakan Trump?

Dalam pidato singkat yang disiarkan televisi dari Rose Garden di Gedung Putih, Presiden Trump mengancam akan mengerahkan militer untuk mengakhiri protes jika kota dan negara bagian gagal mengendalikan mereka.

Berbicara ketika suara pendemo di luar Gedung Putih dapat terdengar di latar belakang, Trump mengatakan "kami mengakhiri kerusuhan dan pelanggaran hukum" yang ia tuduhkan kepada "anarkis profesional" dan kelompok anti-fasis "Antifa".

US President Donald Trump walks between lines of riot police on MondayHak atas fotoREUTERS
Image captionPresident Trump mengatakan para gubernur negara bagian harus "mendominasi" demonstrasi

"Saya sangat merekomendasikan kepada setiap gubernur untuk mengerahkan Garda Nasional dalam jumlah yang cukup sehingga kita mendominasi jalanan," kata Trump.

Garda Nasional adalah pasukan cadangan militer yang dapat dipanggil untuk campur tangan dalam keadaan darurat domestik. Sekitar 16.000 tentaranya telah dikerahkan untuk menangani kerusuhan sejauh ini.

Trump menambahkan: "Jika sebuah kota atau negara menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan ... maka saya akan mengerahkan militer Amerika Serikat dan dengan cepat menyelesaikan masalah bagi mereka."

National Guard troops keep watch in the Fairfax District in CaliforniaHak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionGarda Nasional dikerahkan ke berbagai negara bagian untuk meredam demonstrasi

"Saya ingin pelaku teror ini diberitahu bahwa mereka akan menghadapi hukuman pidana berat," katanya.

Sebelumnya, dalam pertemuan lewat video, Trump mengatakan respons para gubernur terhadap salah satu kekacauan sipil dan rasial terburuk dalam tempo puluhan tahun membuat mereka tampak lemah.


Ia dilaporkan telah meminta para gubernur untuk mengizinkan penangkapan besar-besaran. Namun Gedung Putih mengatakan pernyataan itu diambil di luar konteks.

Menurut juru bicara Trump, presiden menyerukan kepada para gubernur untuk lebih mengandalkan Garda Nasional.

Trump menuding ekstremis sayap kiri atas kekerasan yang terjadi. Namun kalangan kritikus menuduhnya mengobarkan perpecahan

Protesters from various anti-fascist groups rally in New YorkHak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionPresiden AS Donald Trump berulang kali menyalahkan Antifa karena melakukan kerusuhan di tengah protes George Floyd


Apa yang dikatakan hasil autopsi?

Autopsi resmi terhadap jenazah Floyd juga mencatat bukti penyakit jantung dan penggunaan narkoba baru-baru ini. Dikatakan dia menderita serangan jantung "saat ditahan oleh seorang petugas penegak hukum" pada 25 Mei.

Temuan ini dirilis tidak lama setelah pengumuman hasil autopsi yang dilakukan oleh pemeriksa medis yang disewa oleh keluarga Floyd.

Laporan ini mengatakan Floyd meninggal karena asfiksia (kekurangan oksigen) karena tekanan di lehernya dan juga di punggungnya.

A man kneels and holds up his fist at a memorial siteHak atas fotoGETTY IMAGES


"Penyebab kematian menurut saya adalah kekurangan oksigen, karena tekanan pada leher - yang dapat mengganggu [aliran] oksigen ke otak - dan tekanan pada punggung, yang mengganggu pernapasan," ujar dokter Michael Baden dalam konferensi pers pada hari Senin.

Pengacara keluarga Floyd, Benjamin Crump, mengatakan: "Tidak diragukan lagi dia akan hidup hari ini jika bukan karena tekanan pada lehernya oleh petugas Derek Chauvin dan tekanan pada tubuhnya oleh dua petugas lainnya."

Dia menambahkan: "Ambulans itu mobil jenazahnya."

A woman reacts at a makeshift memorial honoring George Floyd, at the spot where he was taken into custody, in Minneapolis, Minnesota, U.S., June 1, 2020Hak atas fotoREUTERS


Apa yang terbaru dalam aksi demonstrasi?

Aksi demonstrasi telah menyebar ke lebih dari 75 kota di seluruh Amerika Serikat, sejak kematian George Floyd.

Jalan-jalan yang hanya beberapa hari sebelumnya sepi karena pandemi virus corona, kini dibanjiri para demonstran.

Kasus ini, bersama dengan pembunuhan pria kulit hitam lainnya oleh polisi, seperti Michael Brown di Ferguson dan Eric Garner di New York, telah mendorong gerakan Black Lives Matter.

A woman holds a sign reading Hak atas fotoEPA
Image captionAksi demonstrasi juga terjadi di beberapa kota di Eropa, salah satunya di Barcelona


Pada hari Minggu, demonstrasi damai kembali berubah ricuh di banyak kota, dengan bentrokan meletus antara polisi dan pengunjuk rasa.

Mobil polisi dan bangunan dibakar, seedangkan toko-toko dijarah di beberapa tempat.

Banyak video yang dibagikan di media sosial dari seluruh AS tampaknya menunjukkan polisi anti huru hara menanggapi demonstran secara tidak proporsional.

Di sisi lain, puluhan serangan yang menargetkan wartawan telah dilaporkan.(BBC.bh/sya)



 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2