JAKARTA, Berita HUKUM - Sekitar 35000 buruh yang tergabung dari Konfederasi Buruh seperti KSPSI, KSBSI, dan KSPI hari ini, Kamis (22/22) berdemo dengan mendatangi Istana Merdeka Jakarta. Sebelumnya, massa ini juga telah memacetkan ruas jalan MH Tahmrin hingga menuju Monas. Dalam aksinya, para pendemo ini membentuk barisan sepanjang 3 km lebih hingga ke Bunderan HI.
Akibat dari aksi ini, jalan dari arah Medan Merdeka Barat hingga jalan Merdeka Selatan ditutup total. Terlihat ruas jalur Bus Trans Jakarta digunakan untuk parkir sepeda motor. Buruh melakukan aksi demo dengan tertib, dan aksi orasi mimbar bebasnya juga berjalan dengan damai.
Aksi KSPSI, demo ini terkait dengan, "penolakan terhadap sistem outsourching, dan hanya 5 jenis pekerjaan untuk sistem ousourching yaitu jasa security, jasa Pertambangan, Catereing Makan, Jasa angkutan Buruh, jasa cleaning service," ujar Presiden KSPSI Muhqdofir yang didampingi langsung oleh KSPSI Andi Nuawea, KSPI Said Iqbal.
"Kami menolak dengan tegas RUU Kamnas, karena akan mengekang demokrasi dan mengembalikan kekuatan militer di Indonesia", ujar Andi Ghani.
Muqdofir menambahkan, akan melakukan Aksi Mogok Nasional Jilid dua bila pemerintah tidak menerima tuntutan buruh, serta akan menurunkan sekitar 11 juta massa buruh di 13 Propinsi di Indonesia. Serta, kami juga meminta Apindo untuk membatalkan Gugatan PTUN terhadap upah buruh, meminta kepada Apindo dan Kadin untuk jangan coba-coba mengajukan Gugatan Judicial Review terhadap UU ketenagakerjaan," tambahnya.
Sementara Said Iqbal mengungkapkan dengan tegas menolak RUU Kamnas, ''biar Polisi terdepan menjaga keamanan dan stabilitas Nasional, tapi jangan kembali ke TNI untuk mengancam kebebasan kita berdemokrasi dalam melakukan unjuk rasa ini," ujar Presiden Buruh Asal Tanah Rencong ini.
Saat ini buruh sedang bergerak menuju ke Gedung DPR RI Senayan Jakarta, dengan tujuan menolak RUU Kamnas. Bila ini akan diteruskan, maka Presedium Buruh akan mengepung Gedung DPR RI Senayan Jakarta.(bhc/put) |