ACEH, Berita HUKUM - Ratusan warga Gampoeng (Desa) Buket Makmu (CV.6) Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh belum menikmati kemerdekaan di bidang kesehatan, karena selain Poskesdes yang tutup, kini juga tidak pernah ada Bidan dan dokter dari dinas kesehatan.
Menurut bu Nurasiah dan Anisah di desa yang berpenghuni 75 Kepala Keluarga ( 500 jiwa) lebih di pedalaman kabupaten Aceh Timur ini tidak pernah ada bidan atau dokter. Kalau ada masyarakat yang sakit, maka harus ke Puskesmas kecamatan yang jaraknya mencapai 10 KM lebih, dan harus mengeluarkan biaya hingga ratusan ribu untuk onkos ojek," ujar Nurasiah.
Ditambahkan lagi, Anisah salah seorang ibu hamil yang berhasil di wawancarai awak media ini pada, Selasa (10/2) menyebutkan, para wanita hamil di desa tersebut tidak pernah mendapat pemeriksaan dari pihak medis, "kalau kami mau melahirkan harus ke kecamatan Julok, itupun kami harus sewa mobil, hingga mencapai Rp 500 Ribu," pungkas Anisa.
Amatan awak media ini, Pemerintah kabupaten Aceh Timur telah membangun Polindes beberapa tahun yang lalu, namun, fasilitas publik tersebut tidak pernah di gunakan dan sudah di tumbuhi rumput dan semak belukar, begitu juga tidak ada terlihat fasilitas di dalam Polindes tersebut.
Sementara, Geuchik (Kades) Buket Makmu (Cv.6) Wardani saat di konfirmasi pada, Selasa (10/2) di salah satu warung desa setempat menyebutkan, "saya sudah minta ke pihak Puskesmas kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur, di Matang Teubruek, alasan pihak puskesmas saat ini tidak ada bidan, padahal kami di sini sangat membutuhkan Bidan Desa (Bides), karena kalau ada warga yang sakit, mereka harus sewa mobil dengan harga sampai Rp 500 Ribu, kalau tidak sanggup di matang Tubruek langsung di bawa ke RSUD kabupåten," sebut Wardani.
Yang sangat kami sayangkan, "desa yang dekat dengan Puskesmas di Matang Tubruek ada Bidesnya, kenapa desa kami yang jauh dari pedalaman tidak ada Bides, padahal fasilitas sudah di sediakan negara," pungkas Wardani.(bhc/kar) |