Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Cina
Populasi Cina 'Memuncak' pada 2029 dengan 1,44 Miliar Penduduk
2019-01-08 19:58:33
 

Tiongkok melonggarkan kebijakan satu anak pada 2015 untuk memerangi populasi.(Foto: Getty Images)
 
CINA, Berita HUKUM - Populasi China akan mencapai puncaknya pada 2029 pada 1,44 miliar sebelum memulai periode penurunan 'tak terhentikan', sebut sebuah laporan pemerintah.

Penelitian dari Akademi Ilmu Sosial Cina (CASS) mengungkap negara itu harus menerapkan kebijakan untuk menangani jumlah tenaga kerja yang semakin mengecil dan populasi yang semakin menua.

Kedua perubahan tersebut dapat menyebabkan "konsekuensi soal dan ekonomi yang sangat tidak menguntungkan," tulis laporan tersebut.

PBB mengestimasi saat ini Cina memiliki populasi 1,41 miliar penduduk, atau 18,41 persen dari total seluruh penduduk dunia.

Hingga kini, Cina menduduki posisi pertama negara dengan jumlah penduduk terbanyak.

Namun, pada 2015 lalu, negara ini mengakhiri kebijakan satu anak, dan mengizinkan pasangan suami istri memiliki dua anak

Penelitian ini muncul dalam Buku Hijau Penduduk dan Tenaga Kerja yang diterbitkan oleh CASS.

Jumlah populasi yang bekerja sekarang mandek, tulis laporan itu, sementara tingkat kesuburan yang rendah akan menyebabkan masalah lebih lanjut.

Pada pertengahan abad ini, populasi di Cina diperkirakan akan turun menjadi 1,36 miliar - dengan penurunan jumlah tenaga kerja mendekati 200 juta penduduk.

Jika tingkat kesuburan tetap rendah, populasi bisa turun serendah 1,17 miliar pada tahun 2065Hak atas fotoAFP/GETTY
Image captionJika tingkat kesuburan tetap rendah, populasi Cina diperkirakan turun serendah 1,17 miliar pada tahun 2065

Jika tingkat kesuburan tetap rendah, populasi bisa turun serendah 1,17 miliar pada tahun 2065.

Studi ini juga memperkirakan kenaikan tingkat ketergantungan, yang berarti proporsi orang yang tidak bekerja seperti orang tua dan anak-anak semakin banyak.

Meski pelonggaran kebijakan satu anak akan membantu menyelesaikan masalah ini secara jangka panjang, namun dalam jangka pendek itu akan menciptakan lebih banyak tanggungan, menurut laporan itu.

Perkiraan sebelumnya menunjukkan populasi lansia Cina bisa mencapai 400 juta pada 2035, naik 240 juta ketimbang tahun 2017.(BBC/bh/sya)





 
   Berita Terkait > Cina
 
  Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Perlu Antisipasi dan Mitigasi Lonjakan Wisatawan Cina
  Ketika Negara-negara Eropa Menghadapi Jebakan Utang' China
  Pertumbuhan Ekonomi Cina Melambat Akibat Pandemi Corona Hingga Utang
  Topan In-fa Melintasi Cina Puluhan Orang Tewas, Shanghai Dilanda Banjir Besar
  Tren 'Kaum Rebahan' Melanda Anak-anak Muda China yang Merasa Lelah Budaya Kerja Keras Tapi Gaji Pas-pasan
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2