JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Perusahaan internet Yahoo bersama lembaga riset TNS Indonesia mengumumkan hasil riset tahunan mengenai perilaku pengguna internet di Indonesia. Studi ini mengungkap, beberapa tren yang kini marak pada para netizen.
Tren pertama mengungkap para netizen lebih banyak mengakses internet melalui ponsel. Selama dua tahun terakhir, ponsel menjadi media kedua yang paling banyak digunakan (55 persen) setelah televisi (100 persen). Bahkan, ketika menilik pemanfaatan ponsel dalam mengakses internet, perangkat genggam ini berada pada posisi dominan (62 persen) dan menggantikan fungsi warnet.
Tren ini diprediksi akan semakin naik, seiring makin maraknya penggunaan ponsel cerdas. Mengutip hasil riset International Data Corporation (IDC), Technical Advisor TNS Indonesia, Hansel Savla mengatakan, "16 juta pengguna diharapkan menggunakan Internet dalam 3 tahun ke depan, sebagian besar mengaksesnya melalui perangkat mobile."
"Dalam 3 tahun terakhir pengguna internet makin naik. Orang beriklan di radio atau koran, tapi audience mulai bergeser ke internet," imbuhnya, di Jakarta, Selasa (26/6).
Hal tersebut dijelaskannya bukan hanya fenomena di kota besar seperti Jakarta. Kota tingkat dua seperti Semarang, Palembang, dan Makassar juga merupakan tempat pertumbuhan internet makin besar.
Survei Yahoo TNS Net Index ini menggunakan sejumlah 3.365 responden, dan diselenggarakan dari Desember 2011 sampai Januari 2012. Lokasi survei adalah kota-kota besar seperti Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Palembang, Makassar, Yogyakarta dan Denpasar.
Selain tren akses melalui ponsel, Yahoo TNS Net Index juga mengungkap, kecenderungan para pengguna yang memanfaatkan internet untuk mencari informasi spesifik. Meskipun di sisi lain sudah mulai ada pemanfaatan internet untuk perdagangan.
"Dari sisi belanja online tren ini sudah terjadi, misalnya kita melihat kaskus, berniaga dan. Tapi kalau melihat perbandingan dengan jumlah pengguna internet itu masih kecil," papar Associate Client Advisor TNS Indonesia, Jhoni Tuerah.
"Konsumen indonesia belum suka beli secara onbline, tapi mereka sudah suka mencari informasi secara online. Jadi internet belum jadi tempat untuk berjualan. Kita tidak tahu 2-3 atau 5 tahun lagi bagaimana," imbuhnya.(bhc/nto)
|