Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
Narkoba
Polisi Tembak Mati Residivis Pengedar Sabu
2020-01-21 04:16:36
 

Konferensi pers penangkapan bandar sabu di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.(Foto: BH /amp)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Subdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menangkap dua orang berinisial SPT dan SP (residivis), terkait kasus narkoba jenis sabu. Dalam kasus ini, Polisi terpaksa menembak mati SP karena berusaha melarikan diri saat dilakukan pengembangan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, awalnya polisi mendapat informasi terkait adanya transaksi narkoba di sekitar Apartemen Grand Bay Pluit, Jakarta Utara. Berbekal informasi tersebut polisi melakukan penyelidikan.

"Pada Minggu (12/1) petugas mengamankan SP dan SPT di lobi Tower B Apartemen Grand Bay, Pluit. Dalam penangkapan tersebut, petugas juga menyita barang bukti satu kardus berisi 4 plastik berisi 2 kilogram lebih sabu," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/1).

Dari informasi tersangka SP, barang haram tersebut milik seseorang yang biasa dipanggil Si Bos. Saat ini yang bersangkutan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Pada Senin (13/1), kata Yusri, SP mengaku akan bertemu Si Bos di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Namun setelah diintai seharian, yang bersangkutan tidak kunjung muncul.

"Kemudian SP kembali berjanji akan bertemu Si Bos pada keesokan harinya, Selasa (14/1). SP mengajukan permintaan agar tangan jangan diborgol supaya orang tidak curiga," jelasnya.

Namun, sambung Yusri, saat tersangka turun dari mobil, tiba-tiba melakukan perlawanan terhadap petugas. Sehingga terpaksa petugas melakukan tembakan peringatan.

"Tetapi tersangka tetap melakukan perlawanan, selanjutnya untuk menjaga keselamatan, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur. Saat di perjalanan ke RS Polri Kramat Jati SP tewas," terangnya.

Sementara SPT akan dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) subdider pasal 111 ayat (2) UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.(bh/amp)



 
   Berita Terkait > Narkoba
 
  BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan
  2 Pekan Tim Hyena Polresta Samarinda Menangkap 10 Tersangka dengan 2,5 Kg Sabu
  Nelayan Batam Minta Ganti Rugi Sebesar Rp 686,7 Miliar kepada Pemilik dan Nahkoda Kapal MT Arman 114 atas Perkara Pencemaran Laut
  5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
  Kepala BNN Ingatkan Pekerja Migran Indonesia Soal Bahaya Peredaran Narkotika
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2