WASHINGTON (BeritaHUKUM.com) – Dua selongsong peluru ditemukan di Gedung Putih dan salah satunya mengenai jendela antipeluru saat ditembakkan. Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS)—pasukan khusus pengawal Presiden—mengatakan, selongsong peluru ditemukan di tanah, saat penyelidikan dilangsungkan setelah insiden penembakan yang terjadi akhir pekan lalu.
Kedua peluru ditemukan pada hari Selasa (15/11), setelah adanya laporan-laporan tentang tembakan di sekitar Gedung Putih dan Monumen Washington pada Jumat (11/11) malam sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Para saksi mata mendengar suara tembakan dan menyaksikan dua mobil yang melintas dengan cepat di kawasan itu. Kantor berita AP melaporkan sebuah senapan AK-47 juga ditemukan.
Sementara itu, seorang anggota Kepolisian Pertamanan AS Sersan David Schlosser melalui situs internet menyatakan bahwa penyelidikan atas penembakan di dekat Gedung Putih itu mendorong mereka mengeluarkan surat penangkapan atas Ortega. Lokasi penemuan itu berjarak sekitar tujuh blok dari Gedung Putih.
"Berdasarkan penyelidikan, Kepolisian Pertamanan AS menemukan sebuah mobil di blok 2300 di Jalan Raya Konstitusi. Bukti-bukti dalam mobil itu membuat kami mengeluarkan surat penangkapan atas Oscar Ortega,” kata Schlosser.
Kepolisian setempat mengatakan sedang mencari Oscar Ramiro Ortega yang berusia 21 tahun sehubungan dengan penembakan itu. Bagaimanapun kedua peluru yang ditemukan belum bisa dipastikan berkaitan dengan penembakan itu. "Penyelidikan di bagian luar Gedung Putih sedang berlangsung," seperti dinyatakan Dinas Rahasia AS yang dilansir BBC, Rabu (16/11).
Sosok Ortega sendiri disebut sebagai pria turunan Spanyol dengan tubuh sedang dan beberapa tato yang mencolok, termasuk tiga titik di tangan kanan dan namanya tertera di punggung dan tulisan Israel di bagian leher.(bbc/sya)
|