Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Pilpres AS: Obama Himbau Pemilih Demokrat Dukung Hillary Clinton
2016-07-29 04:15:01
 

Presiden Obama berpelukan dengan Hillary Clinton setelah mendukung Clinton dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat.(Foto: Istimewa)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama memohon para pemilih untuk memberikan suara kepada Hillary Clinton pada pilpres November mendatang.

Obama memuji Clinton pada konvensi nasional Partai Demokrat di Philadelphia, menyebutnya pribadi paling layak untuk mencapai Gedung Putih.

Ia mengatakan, pemilih menghadapi pilihan antara harapan dan rasa takut - serangan terhadap capres partai Republik, Donald Trump.

Namun Trump menolak gambaran optimis Presiden Obama. "Negara kita tak terasa 'sudah hebat' bagi jutaan orang yang hidup dalam kemiskinan, kekerasan, dan keputusasaan," cuitnya di Twitter.

Wakil Presiden Joe Biden juga menyampaikan pidato yang bersemangat, menyebut Trump "mendukung penyiksaan (tahanan)", "intoleransi agama", dan "mengkhianati nilai kita".

"Dia sama sekali tak tahu apa yang membuat Amerika hebat," kata Biden. Kemudian massa mulai berseru, "Tidak tahu!"

Presiden Obama menutup acara sore itu dengan menceritakan kembali pencapaian kuncinya selama delapan tahun menjabat serta memaparkan gambaran masa depan yang optimis bagi negeri itu.

"Malam ini, saya minta kalian memberikan Hillary Clinton apa yang kalian berikan kepada saya. Saya minta kalian mengusung dia sebagaimana kalian mengusung saya dahulu."

Setelah Presiden Obama selesai berbicara, Clinton bergabung dengannya di atas panggung. Kemudian mereka berpelukan.

Sebanyak 70% warga Amerika menganggap negeri ini salah jalur, menurut pengusaha hotel itu, yang menepis semua prediksi dengan memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik.

Hillary Clinton akan resmi menerima pencalonan dari Partai Demokrat pada, Kamis (28/7) dan menyiapkan persaingan dalam pilpres melawan Trump pada November kelak.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2