Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pemilu    
Pilpres 2014
Pilpres 2014 Ancam Investasi
Tuesday 18 Jun 2013 16:26:18
 

Ketua Umum Dewan Pembina Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM – Kondisi politik menjelang 2014 mengancam iklim investasi di Indonesia. Tahun ini para investor akan menunda investasi mereka hingga Pemilihan Umum Presiden selesai.

Ketua Umum Dewan Pembina Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi mengindikasikan investasi di tanah air menurun karena pengaruh situasi politik. Para investor khawatir kondisi politik mengganggu kegiatan bisnis mereka.

“Kalaupun investor sudah meminta izin, tetap saja investasinya tidak dilakukan sekarang,” ucapnya saat ditemui di Kantor APINDO, Jakarta, Senin (17/6). Namun untuk investasi yang telah disetujui satu atau dua tahun lalu, akan terus berjalan.

Sofjan menyesalkan kebijakan yang menyulitkan investor, misalnya masalah pertanahan dan harga-harga turun, apalagi dengan adanya ketidakpastian harga BBM. Investor yang paling banyak keluar berasal dari pasar modal. “Sudah keluar ratusan juta dolar AS dalam minggu terakhir,” ujarnya.

Pemerintah harus segera menyelesaikan kondisin yang ada. Pasalnya jika kebijakan makro sudah terganggu, maka kegiatan investasipun sulit berkembang. “Kalau tidak segera diselesaikan, bagaimana pemerintah mau membangun infrstruktur. Efek sampingnya adalah kegiatan ekonomi akan terus menurun,” ucapnya.

Tidak hanya Penanaman Modal Asing (PMA), bahkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pun akan menurun. “Tidak ada bidang investasi dalam negeri yang membaik,” kata Sofjan, seperti dikutip republika.co.id. Beberapa sektor investasi yang sempat menjadi primadona seperti semen dan kendaraan bermotor pun terpuruk.

Terkait wacana kenaikan harga BBM, Sofjan menyebut hal itu sudah hangat dibicarakan sejak dua tahun lalu, bahkan harga barang-barang pun sudah dinaikkan. Dia khawatir wacana kenaikan harga BBM kali ini justru akan menimbulkan spekulasi. “Nanti malah dibuat spekulasi , harga yang tidak naik malah dinaik-naikan,” ujarnya.(rpb/bhc/opn)



 
   Berita Terkait > Pilpres 2014
 
  Jelang Pilpres, Bang Yos 'Nyekar' ke Asta Tinggi
  Bupati Gorontalo Minta Dahlan Gandeng Bupati Kutai Timur Kepilpres
  Pilpres 2014, Jika Tanpa Jokowi Bukan Pemilu
  Politisi Narsis, Jalankanlah Politik Etis
  Jelang Pilpres 2014, Idham: Partai Tidak Mau Kalah Start
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2