Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Peternakan
Peternak Keluhkan Kegagalan Reproduksi Sapi
Tuesday 04 Aug 2015 07:53:21
 

Ilustrasi. Tampak sejumlah anak sapi berkualitas unggul hasil proses Inseminasi yang dilakukan BET Cipelang Bogor.(Foto: dok.BH)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Anggota Komisi IV DPR, Hermanto dalam kunjungan kerja ke daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat I dalam masa reses sekarang ini banyak menerima keluhan kegagalan reproduksi sapi dari para peternak setempat.

"Sekarang ini peternak sudah terbiasa mengundang mantri hewan untuk melakukan inseminasi buatan (IB) terhadap sapi miliknya. Tetapi upaya reproduksi ini umumnya baru berhasil setelah dilakukan 4-5 kali. Jadi 3 kali IB sebelumnya gagal", ungkap Hermanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Parlementaria pada, Senin (3/8).

Bahkan, lanjutnya, ada yang mengeluh sudah 8 kali IB sapinya tidak juga kunjung bunting. "Peternak itu mengaku sangat kesal", ujarnya.

Padahal, kata politisi PKS ini, untuk mendapat layanan IB tersebut tidak gratis. "Sekali IB peternak mengaku harus bayar 50-70 ribu", ucapnya.

Memang ada yang hanya dengan sekali IB sapi bisa langsung bunting. Namun yang seperti ini jarang terjadi.

Permasalahan lain, menurutnya, IB yang berhasil juga tidak menjamin sapi bunting bisa sampai melahirkan. "Banyak keluhan sapi yang berhasil bunting itu selanjutnya keguguran", ungkapnya.

Selain itu, sapi yang berhasil beranak tahun ini seringkali tidak beranak di tahun berikutnya. "Para peternak minta dibantu agar sapinya bisa beranak tiap tahun", imbuhnya.

Lebih jauh Hermanto mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) agar secara proaktif membantu peternak dalam mengatasi masalah ini. "Masalah kegagalan reproduksi sapi yang dialami masyarakat Sumbar ini sangat mungkin dialami juga oleh para peternak sapi di seluruh Indonesia", katanya.

Kementan harus menangani masalah ini secara serius. "Kementan harus mampu mengatasi masalah kegagalan reproduksi sapi yang dialami masyarakat untuk mencapai swasembada daging di masa datang", pungkasnya.(*,mp/dpr/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2