JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, menyatakan prihatin atas penggunaan jaringan broadband di Indonesia. Pasalnya, sebagain penguna broadband hanya berakifitas di jejaring sosial. Padahal masih banyak hal-hal yang lebih bermanfaat dalam pengunaan broadband.
"Sayang sekali, penggunaan broadband internet lebih banyak untuk chatting, kedua untuk email, ketiga untuk game online, dan keempat untuk jejaring sosial. Bukan untuk bisnis atau pendidikan,” ujarnya, usai mengisi acara Indonesia Broadband Economy Forum 2011 di Jakarta, (21/9)
Tifatul menegaskan, bahwa broadband bisa lebih dimanfaatkan untuk e-goverment, e-learning. Bahkan pengembangan teknologi broadband sendiri, dapat meningkatkan penerimaan negara yang berasal dari bukan pajak atau PNBP.
Dan untuk tahun 2011, Menkoinfo menargetkan PNBP sebesar Rp13-15 triliun. "Dulu PNBP Rp7 triliun. Sejak broadband dikembangkan tahun 2009, PNBP naik menjadi Rp10,5 triliun, pada tahun 2010 kita dapat Rp2,8 triliun untuk mengembangkan broadband dan kemudian kita berikan PNBP Rp12,8 triliun,” ucapnya.
Oleh karena itu, Tifatul yakin, pengembangan Information Communication Technology (ICT) dapat menggenjot akselerasi pertumbuhan ekonomi jadi lebih cepat. “Sebab, setiap adanya tambahan investasi sebesar 1 persen, memberikan dampak pertumbuhan ekonomi 3 sampai 5 persen,” ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tambah Tifatul, pertumbuhan ekonomi terbesar juga berasal dari bidang teknologi. "Angkanya yaitu sekitar 13 persen," ucapnya. (vv/riz)
|