Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Diprediksi Turun, Pemerintah Tak Perlu Salahkan Corona
2020-03-04 07:57:32
 

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan.(Foto: Geraldi/mr)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Dampak virus Corona (COVID-19) meluas ke semua sektor. Tak terkecuali pada ekonomi nasional yang pernah mematok angka pertumbuhan hingga 5,3 persen. Virus yang berasal dari China, dimana China sebagai mitra dagang terbesar Indonesia, tentu diprediksi akan menurunkan pertumbuhan nasional hingga ke titik 4,5 persen. Bahkan, pada realisasinya bisa saja di bawah angka itu.

Demikian dikemukakan Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan dalam rilisnya, Senin (2/3). Keterpurukan ekonomi di China sudah pasti akan berimbas ke Indonesia. Analis Morgan Stanley memprediksi perekonomian China pada kuartal I-2020 hanya tumbuh 3,5 persen. Padahal, pada kuartal IV-2019 masih bisa tumbuh 6 persen. Jika prediksi Stanley benar, maka terjadi penurunan yang sangat tajam yakni 2,5 persen.

Virus Corona semoga tidak dijadikan alasan bagi Pemerintah atas kegagalan mencapai target pertumbuhan. Pada 2019 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,02 persen. Kebiasaan Pemerintah selalu faktor eksternal dijadikan tameng atas kegagalan mencapai target pertumbuhan. "Dulu menyalahkan faktor global, kemudian menyalahkan perang dagang AS vs China, dan sekarang mau menyalahkan Corona?" kilah legislator dapil Jabar IV ini.

Heri menyerukan agar tak menyalahkan wabah Corona. Justru sekarang Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) perlu melakukan koreksi terhadap sejumlah kebijakan yang tidak pro rakyat kecil. Tugas pemerintah adalah melakukan kebijakan antisipatif agar bisa meminimalisir dampak Corona. Stimulus kebijakan fiskal dan moneter yang berpihak sangat diperlukan untuk menggairahkan perekonomian dalam menjaga konsumsi masyarakat sebagai penyokong terbesar pertumbuhan ekonomi.(mh/sf/DPR/bh/sya)





 
   Berita Terkait > Pertumbuhan Ekonomi
 
  Wakil Ketua MPR: Ekonomi Tumbuh Namun Kemiskinan Naik, Pertumbuhan Kita Masih Eksklusif
  Waspadai Pertumbuhan Semu Dampak 'Commodity Boom'
  Pimpinan BAKN Berikan Catatan Publikasi BPS tentang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2022
  Harga Tidak Juga Stabil, Wakil Ketua MPR: Pemerintah Gagal Menjalankan Amanat Pasal 33 UUD 1945
  Roadmap Ekonomi dan Industri Indonesia menuju Superpower Dunia
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2