JAKARTA, Berita HUKUM - Hasil pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono berbuah manis. Gerindra dan PD sepakat (gantelmen agrrement) untuk secara resmi berkoalisi pada Pemilu 2019 mendatang.
“Ada kehendak dari kedua pihak untuk menjalin suatu sinergi, suatu kerja sama yang erat dalam menghadapi keadaan negara yang dalam kesulitan,” kata Prabowo, dalam jumpa pers bersama SBY di rumahnya, Jl Kertanegara, Senin (30/7).
Prabowo mengatakan Gerindra dan PD akan membahas langkah ke depan dalam waktu dekat. Dia menegaskan Gerindra dan PD sepakat bekerja sama.
“Kita sepakat untuk melaksanakan, untuk melakukan kerja sama politik, tentunya akan terwujud dalam koalisi,” ujar Prabowo.
Prabowo akan mengajak partai-partai lain juga mengikat diri dalam koalisi. Pembicaraan dengan partai lain akan segera dijajaki untuk meresmikan koalisi
Soal sosok cawapres yang akan diusung keduanya akan dibahas 10 hari ke depan.
“Mengenai calon wakil presiden, Pak SBY juga ingin menegaskan kembali, sekali lagi bahwa Presiden SBY tidak menuntut atas nama Partai Demokrat satu nama tertentu. Sama sekali beliau menyampaikan, menyerahkan kepada saya jika saya menjadi calon presiden dari koalisi ini,” kata Prabowo.
Bagi Prabowo, pernyataan SBY itu sebuah kehormatan. Tentang nama cawapres yang akan diusung koalisi ini, nantinya akan dilakukan pertemuan-pertemuan intensif ke depan.
“Tentunya nanti pemilihan wakil presiden yang merupakan keputusan sangat krusial akan kita bahas lebih lanjut karena perkembangan dinamika politik dari hari ke hari,” kata Prabowo.
Dalam sepuluh hari ke depan, pertemuan intensi akan terus dilakukan, termasuk menyangkut kemungkinan bertambahnya koalisi.
“Apa pun nanti yang menjadi landasan perjuangan kita, beliau tekankan harus mengutamakan kepentingan rakyat,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semakin mengisyaratkan mendukung Prabowo Subianto dan parpol koalisinya.
Bahkan, usai berkunjung ke kediaman Prabowo, Presiden keenam RI tersebut mengatakan sejak dirinya tak menjabat, Indonesia semakin kehilangan harapan.
"Sudah 4 tahun ini rakyat Indonesia kehilangan harapan, maka sekarang kita kembalikan dan bawa harapan itu agar rakyat kita punya semangat dan kecintaan pada bangsa" kata SBY seperti yang ditulis pada akun twitter politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean, Senin (30/7).
SBY pun mengingatkan Prabowo agar tidak mudah mengumbar janji saat kampanye Pilpres 2019 nanti.
"Pak Prabowo jangan terlalu banyak janji nanti, berjanji sedikit tapi harus ditepati, bahkan berikan yang tak pernah dijanjikan," sambungnya.
Sby mengatakan bahwa dukungannya pada Prabowo bukan karena bagi-bagi kekuasaan.
"Dukungan saya kepada sahabat saya Jenderal Prabowo bukanlah dukungan untuk bagi-bagi kekuasaan. Tapi ini dukungan untuk memperbaiki bangsa" lanjut SBY.
SBY mengaku bahwa selama 25 tahun, ia dan Prabowo sama-sama memikirkan dan membesarkan TNI, maka saat ini pun sepakat untuk bersama-sama memperbaiki nasib bangsa Indonesia.
"Saya akan dukung sahabat saya Prabowo untuk mengemban misi membawa Indonesia lebih baik" pungkas SBY.(dbs/fiq/rmol/detik/dik/demokrat/bh/sya) |