SAMARINDA, Berita HUKUM - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2013 yang lalu, dengan melakukan upacara di Kejaksaan Tinggi Kaltim serta membagikan bunga dan stiker 'Berantas Korupsi' kepada pengguna jalan di Samarinda.
Hal tersebut diungkapkan Kajari Samarinda Costantein Ansanay, SH kepada BeritaHUKUM.com di ruang kerjanya, Rabu (11/12) sore, menurut Kajari dalam memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia juga sebelumnya, pada (25/11) yang lalu melalui Kejaksaan Agung telah mencanangkan zona integritas menuju wilayah bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sehingga penegakkan hukum harus dilaksanakan dengan baik. Anjuran Kejaksaan Agung RI untuk semua Kejaksaan di Indonesia untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, terhadap tindakan korupsi yang sudah merajalela, ujar Kajari Costantein.
Kajari Ansanay juga mengatakan, sebagaimana dalam sambutan Jaksa Agung RI Basrief Arief, "korupsi bagaikan penyakit kronis yang sulit di sembuhkan, dapat dikatakan tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dan meningkat dari tahun ke tahun, jumlah kasus, jumlah kerugian negara maupun modus operasinya, sehingga membutuhkan penanganan serius," jelas Ansany.
"Korupsi juga di jadikan sebagai gaya hidup (Way of Life) dikalangan masyarakat, terutama dikalangan penyelenggara negara dan pengusaha, sehingga dilakukan penanganan serius dan maksimal," jelas Kajari Ansany.
Selain Kajari dan stafnya membagikan stiker dan bunga kepada pemakai jalan di simpang Mall Lembuswana Samarinda, juga melakukan sosialisasi penguatan jaringan masyarakat anti KKN, dengan kalangan wartawan, organisasi masyarakat dan LSM juga melakukan sosialusasi tentang korupsi di sekolah-sekolah dan membuka kantin kejujuran pada SMP 21 dan SMK 5 di Samarinda agar generisi mudah memahami dari sekarang tentang korupsi karena korupsi merupakan sesuatu yang buruk, jelas Kajari.
Ditambahkan Kajari Costantein Ansany bahwa, "dalam penangan korupsi di Samarinda Kaltim pada tahun 2013, Kajari Samarinda mendapat predikat peringkat ketiga besar di Indonesia, pertama diraih Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, peringkat kedua diraih Kejaksaan Negeri Bandung dan ketiga diraih Kejaksaan Negeri Samarinda," kata Kajari sambil memperliatkan piagam penghargaan yang di terimanya.
"Untuk tahun 2014 Kejaksaan Negeri Samarinda kita menargetkan 5 atau 6 kasus korupsi yang selesai dan diajukan ke penuntutan di Pengadilan," pungkas Kajari Ansanay.(bhc/gaj) |